Newsletter

Waspada Banjir! Ngaruh ke IHSG Nggak Ya...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 February 2021 05:53
Bandara Internasional Narita di Jepang sepi imbas virus corona. (AP/Jae C. Hong)
Bandara Internasional Narita di Jepang sepi imbas virus corona (AP/Jae C. Hong)

Untuk perdagangan hari ini, investor perlu mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentu perkembangan seputar pandemi virus corona.

Ada dinamika yang positif di berbagai negara. Di Jepang, misalnya, tes acak terhadap warga ibu kota Tokyo menunjukkan 0,91% responden telah memiliki antibodi untuk menangkal virus corona. Naik dibandingkan tes yang dilakukan pada Juni 2020 yaitu 0,1%.

Dalam beberapa hari terakhir, kasus corona di Negeri Matahari Terbit terpantau melandai. Per 6 Februari 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan jumlah pasien positif corona di Jepang adalah 401.355 orang. Bertambah 2.307 orang (0.56%) dibandingkan sehari sebelumnya.

Selama 14 hari terakhir (24 Januari-6 Februari 2021), rata-rata pasien positif bertambah 3.234 orang per hari. Jauh menurun dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 5.923 orang.

Situasi serupa terjadi di Australia. Mulai akhir pekan lalu, Kota Perth dan sekitarnya mulai membuka kembali 'keran' aktivitas dan mobilitas penduduk.

"Saya sangat lega kita bisa mencapai titik ini. Sekarang kita bisa memulai lagi bisnis dan ekonomi dengan penuh rasa percaya diri," tegas Mark McGowan, Menteri Australia Bagian Barat, seperti dilansir Reuters.

Seperti halnya di Jepang, kurva kasus corona di Negeri Kanguru pun melandai. WHO mencatat jumlah pasien positif corona di Australia per 6 Februari 2021 adalah 28.842 orang. Bertambah empat orang (0,01%) dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah enam orang setiap harinya. Lebih sedikit ketimbang rerata 14 hari sebelumnya yakni 13 orang per hari.

Selain itu, kabar seputar vaksin anti-virus corona juga terus berdatangan. Johnson & Johnson (J&J) sepertinya akan segera mendapat izin penggugaan darurat atau Emergy Use Authorization dari badan pengawas obat dan makanan AS atas vaksin buatan mereka. Tidak seperti vaksin lainnya, vaksin anti-virus corona buatan J&J hanya butuh satu dosis per orang.

Dalam laporan uji terakhir yang dilakukan di berbagai negara, didapati vaksin J&J memiliki tingkat efekasi 66% untuk melawan virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu. Di atas ketentuan WHO yang mensyaratkan efikasi 50% untuk penggunaan darurat.

Semakin banyak vaksin tentu semakin bagus. Pasokan akan lebih memadai karena kebutuhan terhadap vaksin sangat tinggi. Tambahan pasokan dari J&J tentu akan sangat membantu dalam 'perang' melawan virus corona. Semoga pandemi ini bisa segera berakhir.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular