
Waspada Banjir! Ngaruh ke IHSG Nggak Ya...

Beralih ke bursa saham New York, tiga indeks utama menguat tajam sepanjang pekan lalu. Dow Jonoes Industrial Averaga (DJIA) melonjak 3,89%, S&P 500 melejit 4,65%, dan Nasdaq Composite meroket 6,01%. Nasdaq mencatatkan kenaikan mingguan tertinggi sejak awal November 2020.
Pekan lalu, pelaku pasar di Wall Street semringah karena kabar positif seputar rencana stimulus fiskal AS. Pemerintahan Joseph 'Joe' Biden berencana menggelontorkan stimulus senilai US$ 1,9 triliun dan sepertinya bakal mendapat restu dari Kongres.
Proposal stimulus sudah lolos di House. Wakil Presiden Kamala Harris melakukan tugasnya dengan memberikan suara dukungan saat voting di Senat.
Dalam konstitusi AS, Wakil Presiden adalah Presiden Senat, tetapi tidak memiliki hak suara sampai terjadi situasi yang benar-benar terpecah 50-50. Suara Harris akhirnya membuat Senat menyetujui proposal stimulus pemerintah.
Nancy Pelosi, Ketua House dari Partai Demokrat, memperkirakan paket stimulus sudah bisa disahkan sebelum 15 Maret 2021. Presiden Biden ingin agar paket tersebut segera terlaksana di lapangan.
"Kalau saya harus memilih antara membantu rakyat AS sekarang atau mematuhi prosedur yang bertele-tele, maka itu pilihan yang gampang. Saya akan membantu rakyat AS sekarang," tegas Biden, sebagaimana diwartakan Reuters.
Stimulus fiskal tentu akan sangat membantu perekonomian AS yang begitu terpukul akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Sejak kebijakan pembatasan sosial (social distancing) dilonggarkan pada tengah tahun lalu, penciptaan lapangan kerja memang terus meningkat. Namun masih jauh dari level pra-pandemi.
Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) pada Januari 2021 sebanyak 49.000. Di bawah konsensus yang dihimpun Reuters dengan proyeksi 50.000.
"Stimulus ini akan besar. Akan ada banyak uang tersedia dan siap membantu sektor-sektor yang berkinerja buruk," kata Alan Lancz, Presiden Alan B Lancz & Associate yang berbasis di Toledo (AS), seperti dikutip dari Reuters.
Stimulus akan memberi dorongan bagi perekonomian Negeri Paman Sam untuk terus tumbuh, bahkan semakin membaik. Bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang Atlanta dalam laman GDPNpw memperkirakan ekonomi pada kuartal I-2021 tumbuh 4,8% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized), lebih tinggi ketimbang kuartal sebelumnya yang sebesar 4%.
(aji/aji)