Newsletter

Pantengin Gaes, Hari Ini Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 Lho!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
13 January 2021 06:50
Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap Ketiga, Bandara Soekarno Hatta, 12 Januari 2021.
Foto: Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap Ketiga, Bandara Soekarno Hatta, 12 Januari 2021. (Foto by kominfo Newsroom, Infopublik, DJIKP, Kominfo)

Setidaknya kinerja Wall Street yang terapresiasi menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Asia yang akan buka pagi ini. Namun selain itu investor juga perlu mencermati sentimen lain yang berpotensi menggerakkan pasar hari ini.

Untuk pasar keuangan domestik, sentimen terkait vaksin Covid-19 masih akan jadi faktor utama penggerak pasar. Setelah BPOM memberikan lampu hijau penggunaan darurat vaksin Covid-19 buatan Sinovac, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menajdi orang pertama yang disuntik. 

Rencananya hari ini Jokowi akan disuntik vaksin Sinovac tersebut. Proses vaksinasi akan disiarkan secara langsung melalui akun YouTube Sekretariat Presiden. Meski demikian, belum diketahui secara pasti lokasi penyunttikan vaksin bagi kepala negara.

Apabila tidak ada reaksi negatif serius yang terjadi pada presiden tentu ini akan menjadi sentimen positif bagi pasar tidak hanya hari ini tetapi beberapa hari ke depan mengingat RI akan mulai melanjutkan program vaksinasi masal ke masyarakat setelahnya. 

Sebelumnya pada Desember lalu Indonesia berhasil mengamankan sebanyak 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac. Kemarin ada tambahan 15 juta bahan baku vaksin tiba di Tanah Air.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi sadikin mengatakan bahwa bahan baku tersebut akan langsung diproses dalam laboratorium milik Bio Farma untuk kembali ditindaklanjuti. Bio Farma memiliki waktu sekitar satu bulan untuk memproduksi vaksin.

"Sehingga nanti di awal Februari kita sudah punya 12 juta vaksin dari 15 juta bahan baku ini," terang mantan Wakil Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) itu kepada awak media.

Sentimen vaksinasi membuat harga saham emiten farmasi nasional bergerak liar beberapa waktu belakangan ini. Bahkan saham distributor alat medis PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) sampai harus di-suspend oleh otoritas bursa.

Di sisi lain saham farmasi BUMN seperti PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) juga mengalami kenaikan yang tajam akibat spekulasi yang terjadi di pasar. Pasalnya kedua emiten tersebut akan menjadi pihak yang digaet PT Bio Farma dalam hal pendistribusian vaksin.

Namun reli harga saham yang sudah sangat kencang memang berpotensi membuat pasar terkoreksi. Ada kemungkinan IHSG kembali mengalami volatilitas yang tinggi hari ini setelah reli kencang dalam empat hari perdagangan terakhir. Secara year to date (ytd), IHSG sudah melesat hampir 6%.

Pelaku pasar juga perlu mencermati pergerakan indeks dolar yag mulai melemah lagi. Indeks dolar sudah mulai ambrol sehingga rupiah yang tertekan juga berpotensi berbalik arah menguat. 

Kenaikan yield obligasi di RI yang sudah termasuk tinggi juga berpotensi mengalami penurunan sehingga harga obligasi yang ditransaksikan di bursa domestik berpeluang menguat setelah terus-terusan terkoreksi sejak awal tahun.

(twg/twg)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular