
PSBB Ketat Jawa-Bali di Depan Mata, Bagaimana Nasib IHSG?

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup bervariasi, dengan mayoritas menguat pada perdagangan Rabu (6/1/2020) waktu AS, setelah investor mulai masuk ke saham-saham keuangan dan industri di tengah taruhan Demokrat di Georgia akan menyebabkan lebih banyak stimulus fiskal dan belanja infrastruktur.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 437,8 poin atau menguat 0,55% ke level 30.829,4. S&P 500 naik 21,28 poin atau naik 0,51% ke 3.748,14.
Sedangkan Nasdaq Composite yang kaya akan teknologi turun 78,17 poin atau melemah 0,61% ke 12.740,79.
Walaupun mayoritas ditutup di zona hijau, namun Wall Street terpaksa memangkas keuntungan dan indeks Nasdaq ditutup lebih rendah setelah sekelompok pengunjuk rasa pro-Trump menyerbu Capitol AS pada Rabu kemarin ketika mereka berusaha memaksa Kongres untuk membatalkan kekalahan pemilihan Presiden Donald Trump dari Joe Biden.
Polisi di Capitol AS merespons ricuhnya massa pro-Trump tersebut dengan gas air mata.
"Ini belum menjadi penurunan pasar yang tajam. Ada investor yang masih lakukan net buy. Peristiwa ini agak mengejutkan bagi investor ketika melihat secara visual di televisi, "kata Tim Ghriskey, Kepala Manajer Investasi di Inverness Counsel New York.
Sebelum demonstrasi pro-Trump terjadi, kinerja keuangan di berbagai perusahaan AS telah dirilis kemarin, di mana sektor keuangan mencapai tertinggi 1 tahun dan masih lebih tinggi pada hari itu, sementara sektor material, industri dan energi menahan kenaikannya.
Saham-saham bank yang sensitif terhadap suku bunga juga naik, mengikuti lonjakan dalam acuan imbal hasil (yield) Treasury AS 10-tahun di atas 1%.
Partai Demokrat berpotensi memenangkan satu dari dua pemilihan Senat AS di Georgia dan berpotensi menang di pemilihan lainnya, sehingga Demokrat mulai mendekati benteng Republik yang kini mengendalikan Kongres.
Potensi kemenangan Demokrat menjadi kekuatan untuk memajukan tujuan kebijakan Presiden terpilih Joe Biden. Hasil pemilihan saat ini masih belum disampaikan hingga Rabu pekan depan.
Wakil Presiden AS Mike Pence membuka sesi bersama Kongres untuk secara resmi mengesahkan kemenangan Presiden Demokrat terpilih Joe Biden, menolak permintaan Presiden Donald Trump bahwa ia secara sepihak menolak suara elektoral.
Jika Senat AS di menangkan oleh Demokrat, kebijakan-kebijakan peningkatkan pengeluaran fiscal, peningkatkan pajak dan peraturan lainnya yang lebih ketat, dapat menjadi dorongan positif untuk pertumbuhan ekonomi global, sehingga investor cenderung akan bermain di aset-aset berisiko.
"Orang-orang hanya fokus pada stimulus yang akan diberikan mendatang, pertanyaannya seberapa besar nilai yang akan diberikan dan barang-barang apa saja yang akan diberikan, tapi kapan pun Anda memiliki uang tambahan, pasti uang tersebut dapat dibelanjakan, itu positif bagi pasar."kata Tom Martin, Senior Manajer Investasi di GLOBALT Investments Atlanta.
Sementara itu, harapan pemulihan ekonomi sebagai dampak dari prospek distribusi vaksin pada 2021 menjadi pendorong indeks utama Wall Street ke rekor tertinggi pada akhir Desember 2020, dengan sektor-sektor yang sebelumnya tertinggal kembali terpacu, diantaranya sektor bank dan industri.
Dari berita emiten AS, meningkatnya risiko pengawasan antimonopoli dari Big Tech membuat saham-saham teknologi tertekan. Saham Apple Inc, Microsoft Corp, Amazon.com Inc, induk Google Alphabet Inc dan Facebook Inc saling berjatuhan. Hanya Tesla Inc yang masih mampu bertahan dan ditutup lebih tinggi pada perdagangan kemarin.
(chd/chd)