
Wall Street Kurang Gairah, IHSG Bisa Ikut Merah?

Sentimen ketiga adalah perkembangan pandemi virus corona yang kian memprihatinkan. Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pasien positif corona per 24 November mencapai 58.900.547 orang. Bertambah 463.730 orang (0,79%) dibandingkan posisi hari sebelumnya,
Dalam 14 hari terakhir (11-24 November), rata-rata pasien baru bertambah 580,179 orang setiap harinya. Lebih tinggi ketimbang 14 hari sebelumnya yaitu 521.384 orang per hari.
Sementara jumlah pasien yang meninggal dunia per 24 November adalah 1.293.305 orang. Bertambah 7.712 orang (0,56%) dibandingkan hari sebelumnya.
Dalam dua pekan terakhir, rata-rata tambahan pasien meninggal mencapai 9.295 orang setiap harinya. Melonjak dibandingkan rata-rata dua pekan sebelumya yakni 7.339 orang per hari.
Lonjakan kasus dan korban jiwa akibat virus corona membuat berbagai negara memutuskan untuk tetap menerapkan social distancing. Padahal jelang akhir tahun biasanya mobilitas dan konsumsi masyarakat meningkat. Artinya, sepertinya roda ekonomi masih akan seret sampai akhir tahun.
Tumpuan harapan bagi miliaran umat manusia di planet bumi adalah vaksin anti-virus corona. Berbagai vaksin yang dikembangkan di AS, Inggris, Rusia, sampai China disebut-sebut punya tingkat efektivitas di atas 90% dalam melawan virus corona. Tentu sebuah kabar baik, ada harapan hidup bisa kembali normal dan indah seperti dulu lagi.
Namun vaksin tidak bisa datang besok. Perlu proses uji coba dan harus mendapat izin edar, sehingga paling cepat baru bisa dinikmati bulan depan. Vaksinasi pun bertahap, dimulai dari kelompok masyarakat yang paling rentan seperti orang lanjut usia atau tenaga medis. Tidak seluruh populasi menerima vaksin secara bersamaan.
"Kemungkinan besar kita baru akan memulai vaksinasi kepada populasi yang paling berisiko seperti para lanjut usia paling cepat akhir Desember. Atau mungkin awal Januari," kata Emmanuel Macron, Presiden Prancis, seperti dikutip dari Reuters.
Belum lagi ada isu distribusi. Vaksin tidak bisa diangkut dan dikirimkan seperti jeruk dalam peti. Harus ada perlakuan khusus, misalnya vaksin buata Pfizer harus disimpan di lemari pendingin bertemperatur -70 derajat celcius.
"Ini menjadi tantangan logistik yang sangat besar," ujar Chistopher Boucher, Cargo Chief Air France, juga dikutip dari Reuters.
Oleh karena itu, pandemi virus corona masih akan menjadi risiko besar di pasar keuangan dunia, juga bagi kehidupan seluruh manusia. Selama virus corona masih bebas berkeliaran, pasar keuangan global masih akan dibayangi risiko koreksi.
(aji/aji)