Newsletter

Janet Yellen Mau Jadi Sri Mulyani-nya AS, Pasar Girang!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 November 2020 06:00
Swab Test
Ilustrasi Swab Test Covid-19 (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Sentimen keempat, investor masih harus sangat waspada dengan pandemi virus corona. Sebab virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini semakin 'menggila'.

Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pasien positif corona per 24 November mencapai 58.900.547 orang. Bertambah 463.730 orang (0,79%) dibandingkan posisi hari sebelumnya,

Dalam 14 hari terakhir (11-24 November), rata-rata pasien baru bertambah 580,179 orang setiap harinya. Lebih tinggi ketimbang 14 hari sebelumnya yaitu 521.384 orang per hari.

Sejumlah negara meningkatkan kewaspadaan, mengingat mobilitas masyarakat akan meningkat jelang libur akhir tahun. Di AS, Surgeon General Jerome Adams mengingatkan masyarakat untuk menahan diri, jangan melakukan aktivitas berlebihan dan tidak perlu di luar rumah.

"Sebentar lagi kita akan punya vaksin, bantuan akan segera datang. Namun saat ini Anda semua harus menahan diri, sebentar saja," tegas Adams, seperti dikutip dari Reuters.

Sementara di Jepang, pemerintah menutup akses pariwisata di Sapporo dan Hokkaido karena dua kota tersebut mencatatkan kenaikan pasien yang signifikan. Dua kota itu akan dikecualikan dari kampanye promosi pariwisata di Negeri Sakura.

"Kami sepakat untuk mengecualikan perjalan ke dua kota kota yaitu Sapporo dan Hokkaido dalam kampanye pariwisata. Walau kami mencoba menyeimbangkan antara ekonomi dan upaya penanggulangan virus, tetapi kami terpaksa menempuh langkah tersebut atas permintaan dari pemerintah setempat," kata Yasutoshi Nishimura, Menteri Ekonomi Jepang, seperti dikutip dari Reuters.

Kemudian di Rusia, pemerintah mengakui bahwa sistem pelayanan kesehatan sedang dalam tekanan berat. Kemarin, jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 di Negeri Beruang Merah mencapai 491 orang, rekor tertinggi sejak virus corona mewabah.

"Sistem pelayanan kesehatan sedang bekerja dalam tekanan berat. Ini adalah tantangan terbesar dalam sejarah dunia modern," kata Dmitry Peskov, Juru Bicara Pemerintah Rusia, seperti dikutip dari Reuters.

Selagi belum ada vaksin, virus corona masih akan terus bergentayangan dan mengancam kehidupan umat manusia. Tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga ekonomi dan mata pencarian jutaan bahkan miliran penduduk dunia.

Oleh karena itu, kwaspadaan tidak boleh kendur. Boleh saja berbahagia menyambut vaksin yang mungkin sebentar lagi akan tiba, tetapi jangan berlebihan dan kemudian menggantungkan harapan hanya kepada vaksin.

Pemerintah harus terus memperbaiki 3 T (testing, tracing, treatment) sementara masyarakat wajib menegakkan 3 M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan). Untuk saat ini, 3 T dan 3 M lebih penting ketimbang terbuai akan vaksin yang belum tahu pasti kapan bisa dinikmati.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular