Newsletter

Janet Yellen Mau Jadi Sri Mulyani-nya AS, Pasar Girang!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 November 2020 06:00
Masih Dihantui Virus Corona, IHSG Merah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentu penguatan di Wall Street yang lumayan tajam. Semoga hijaunya Wall Street bisa menjadi pelecut semangat investor di Asia untuk lebih agresif lagi.

Sentimen kedua adalah nilai tukar dolar AS, yang sepertinya kembali tertekan. Pada pukul 02:47 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) terkoreksi 0,28% ke 92,25.

Investor memang sedang memasang mode risk-on (berani mengambil risiko). Berbagai berita menggembirakan soal vaksin dan situasi politik yang lebih tenang di AS membuat ketidakpastian berkurang drastis sehingga belum ada kebutuhan untuk bermain aman.

"Saat ini, ada optimisme dalam memandang perekonomian karena vaksin akan segera datang. Perhatian terhadap gesekan politik pun berkurang," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures, seperti dikutip dari Reuters.

Apabila dolar AS terus tertekan, maka rupiah punya ruang untuk kembali menguat. Mata uang Tanah Air akan kembali melanjutkan tren penguatan yang kemarin sempat terhenti.

Sentimen ketiga adalah dari pasar komoditas, utamanya minyak. Pada pukul 02:57 WIB, harga minyak jenisĀ brent melonjak 3,84% ke US$ 47,83/barel sementara yang jenisĀ light sweet melesat 4,13% menjadi US$ 44,84/barel.

Harga si emas hitam memang sedang dalam tren menanjak. Dalam sepekan terakhir, harga brent dan light sweet melejit masing-masing 9,3% dan 8,23%. Selama sebulan ke belakang, kenaikannya lebih dahsyat lagi yaitu mencapai 16,19% dan 16,29%.

"Kemungkinan kehadiran vaksin mulai tahun depan melahirkan persepsi bahwa permintaan akan naik. Ini yang menyebabkan kenaikan harga minyak," kata Phil Flynn, Analis Senior Price Futures Group yang berbasis di Chicago, seperti dikutip dari Reuters.

Kenaikan harga minyak akan semakin memberikan konfirmasi bahwa pemulihan ekonomi berada di jalur yang benar. Jika ini terus berlanjut, maka aset-aset berisiko di negara berkembang akan semakin diburu oleh pelaku pasar. Indonesia akan merasakan nikmatnya.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular