
Ekspor-Impor Diramal Nyungsep Lagi, RI Kian Dekati Resesi...?

Apa boleh buat, perdagangan internasional memang di luar kendali pemerintah maupun bank sentral. Walau pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sudah mati-matian menggenjot ekspor, kalau permintaan di luar sedang lesu mau bilang apa?
Setelah agak melambat pada Maret-April, penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) menggila kembali pada Juni-Juli. Sebab, pemerintah di berbagai negara memang melonggarkan pembatasan sosial (social distancing) karena ya itu tadi, penyebaran virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini sempat melambat.
Seiring pembukaan kembali 'keran' aktivitas masyarakat setelah berbulan-bulan #dirumahaja, kontak dan interaksi antar-manusia pun meningkat. Walau ada batasan protokol kesehatan, tetapi tetap saja ada peningkatan intensitas. Ini membuat virus corona lebih mudah menyebar.
Pada Maret-April, rata-rata jumlah pasien baru bertambah 49.262,98 orang dalam sehari. Kemudian pada Juni-Juli, jumlahnya melonjak menjadi 197.273,6 orang per hari. Luar biasa...
Lonjakan kasus corona membuat pemerintahan di sejumlah negara kembali mengetatkan social distancing, walau dengan 'dosis' yang lebih kecil. Social distancing tidak lagi berlaku di seluruh negeri, tetapi dalam lingkup kota atau provinsi/negara bagian.
Namun kalau semakin banyak wilayah yang kembali menutup diri, lama-lama menjadi semakin luas bukan? Tren reopening berubah menjadi reclosing dalam waktu singkat.
Misalnya di AS. Mengutip data Covid Tracking Project yang disajikan oleh Vox, hingga 12 Agustus hanya 13 dari 50 negara bagian yang memiliki tingkat kasus positif harian (rasio temuan kasus positif terhadap pengujian) di bawah 5%. Jumlahnya tidak sampai 50%.
![]() |
Kemudian berdasarkan data yang dikompilasi oleh New York Times dan US Census Bureau, mayoritas negara bagian memiliki jumlah kasus baru per kapita di atas 4 per 100.000 orang. Artinya, virus masih menyebar dengan cepat dan luas.
![]() |
Akibatnya, berbagai negara bagian yang awalnya menerapkan reopening putar balik menjadi reclosing. Di Texas, Gubernur Greg Abbott kembali memberlakukan aturan batasan pengunjung restoran maksimal 50% dan mewajibkan izin dari pemerintah atas acara yang mengumpulkan 100 orang atau lebih. Sementara di Washington, Oregon, Utah, Louisiana, New Mexico, dan sebagainya, rencana untuk menambah kadar reopening ditunda dulu mengingat terjadi ledakan kasus baru.
