
Semua Ada Obatnya, Termasuk Kekhawatiran Seputar Lockdown

Semua penyakit ada obatnya, tidak terkecuali Covid-19. Persoalannya hanya terletak pada pertanyaan: kapan "perlombaan riset" yang dijalankan oleh negara-negara maju di seluruh dunia ini berujung pada temuan obat atau vaksin.
Kabar terbaru muncul dari AS d mana emiten farmasi Eli Lilly mengumumkan pengembangan obat Covid-19 telah memasuki fase 3. Saham perseroan pun ditutup melesat 1,7%.
Kabar ini melengkapi berita dari Rusia di mana Presiden Vladimir Putin melalui Otoritas Kesehatan Rusia mengumumkan vaksinasi massal anti-corona pada Oktober 2020.
Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan dokter dan guru akan menjadi pihak pertama yang menerima vaksin corona. Sumber Reuters mengungkapkan bulan ini regulator kesehatan akan memberikan persetujuan pada vaksin potensial yang dikembangkan Rusia.
Hal ini menunjukkan bahwa riset dan pengembangan berujung pada kemajuan yang cukup signifikan, sehingga kekhawatiran mendasar yang membuat bursa saham Indonesia anjlok kemarin pun semestinya berkurang.
Jakarta tidak akan melakukan kembali PSBB secara ketat, terutama di tengah upaya pengembangan vaksin antara PT Bio Farma dan Sinovac asal China. Selama ada kemajuan dan harapan seputar vaksin, maka kekhawatiran seputar PSBB dan lockdown bakal sedikit terobati.
Di sisi lain, secara fundamental ada kabar positif dari AS di mana Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor manufaktur di AS versi Institute for Supply Management's (ISM) menunjukkan perbaikan.
Indeks yang mengukur aktivitas mnufaktur di sebuah negara ini tercatat berada di level 54,2 pada Juli atau melampaui ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang hanya memperkirakan angka 53,8.
Survei PMI menggunakan ambamg batas 50, di mana angka di bawah itu menunjukkan kontraksi aktivitas manufaktur dan sebaliknya di atas itu menunjukkan adanya ekspansi.
Artinya, aktivitas manufaktur Negara Adidaya tersebut cenderung masih tangguh dan menjanjikan peluang bahwa efek buruk pandemi bakal lebih ringan dari yang dikhawatirkan, lagi-lagi di tengah pengembangan obat dan vaksin.
(ags/ags)