
Ada Update Obat Virus Corona, Pasar RI Ceria Gak Ya?

Penguatan Wall Street pada hari Jumat lalu tentunya mengirim hawa positif ke pasar Asia pagi ini. Seperti disebutkan di halaman sebelumnya, penguatan Wall Street dipicu oleh perkembangan terbaru obat virus corona.
Gilead pada hari Jumat lalu mengumumkan data terbaru hasil obat virus corona, redemsivir, mampu menurunkan risiko kematian pasien Covid-19 hingga 62% jika dibandingkan dengan pengobatan standar. Kabar tersebut membuat saham Gilead menguat 2% di hari Selasa, sekaligus mengangkat sentimen pelaku pasar sehingga Wall Street mencatat penguatan.
Gilead mengatakan menganalisa data dari 312 pasien dalam uji klinis fase tiga, dibandingkan dengan 818 pasien dengan karakteristik dan tingkat keparahan penyakit yang sama, tetapi menggunakan pengobatan standar.
Meski demikian, Gilead mengatakan masih perlu lebih banyak penelitian untuk obat redemsivir yang dibuat.
Selain obat, perusahaan bahkan negara-negara sedang berlomba-lomba membuat vaksin virus corona. menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) hingga saat ini ada 21 calon vaksin yang sedang dilakukan uji klinis ke sukarelawan. 3 diantaranya sudah masuk fase tiga yakni vaksin dari perusahaan biotek AS Moderna, vaksin dari perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca, dan vaksin dari perusahaan China Sinovac Biotech.
Jika obat dan vaksin adalah kabar bagus, kabar buruknya jumlah kasus Covid-19 masih terus menanjak , di seluruh dunia pada umumnya, dan Indonesia khususnya. WHO juga sudah mengakui jika virus corona bisa menyebar lewat udara di dalam ruangan dengan sirkulasi yang tidak bagus.
Berdasarkan data Worldometer, Jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia sudah lebih dari 12,88 juta orang, dengan lebih dari 568 ribu orang meninggal dunia.
Sementara di Indonesia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kemarin melaporkan kasus positif bertambah sebanyak 1.681 orang.
Jumlah pasien positif Covid-19 kini 75.699 orang, Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak di ASEAN.
Pada Jumat lalu, Juru Bicara Pemerintah khusus Covid-19, Achmad Yurianto, kemarin mengungkapkan bahwa ada penambahan 2.657 kasus baru. Penambahan tersebut menjadi rekor terbanyak sejak awal Indonesia terjangkit di bulan Maret.
Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia masih dalam tren menanjak yang membuat pelaku pasar mulai berhati-hati, karena dapat mengganggu pemulihan ekonomi. Apalagi, Jakarta mencatat rekor penambahan kasus per hari sebanyak 404 orang, jika sampai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diterapkan, tentunya perekonomian Indonesia akan kembali terpukul, "hantu" resesi pun makin bergentayangan.
(pap/pap)