Newsletter

Kala Daya Tahan Negara BRICS+ 'Ditentukan' Cadev RI Hari Ini

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
08 May 2020 06:27
Financial Markets Wall Street
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup ke zona hijau pada perdagangan Kamis (7/5/2020), masih ditopang ekspektasi pelonggaran karantina wilayah (lockdown) di Negara Adidaya tersebut bakal membantu menggulirkan kembali perekonomian.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 211,25 poin (+0,9%) menjadi 23.875,89 dan S&P 500 menguat 1,2% ke 2.881,19. Sementara itu, indeks Nasdaq mencetak kenaikan hari keempatnya dengan melesat 1,4% ke 8.979,66 menyusul reli saham-saham teknologi.

Indeks saham sektor teknologi menguat 1,4% menjadi 8.979,66 dengan kenaikan saham Apple sebesar 1%. Saham Facebook dan Amazon, serta Alphabet sama-sama menguat sebesar 0,1%.

Saham-saham yang akan selama ini dirugikan akibat kebijakan lockdown pun kembali menguat, seperti misalnya jaringan hotel Hilton Worldwide yang naik 1,6% dan pengelola resor hiburan MGM Resorts yang melesat 7,3%.

"Pasar saham, sebagai indikator pendahuluan, sedang mengirimkan pesan bahwa ada skenario perekonomian tidak semenakutkan seperti yang anda baca di pemberitaan," tutur Tom Wright, Direktur Saham JMP Securities, sebagaimana dikutip CNBC International

Penguatan itu terjadi bahkan setelah AS mencatatkan tambahan pengangguran sebanyak 3,17 juta orang pada pekan lalu, sehingga total penganggur akibat pandemi COVID-19 dalam 7 pekan terakhir menembus angka 33,5 juta otang.

Beberapa negara bagian yang mulai membuka kembali perekonomian mereka adalah California, New York, dan Georgia yang mulai mengizinkan pengoperasian kembali beberapa bisnis non-esensial.

Di sisi lain, China melaporkan kinerja ekspor April yang melampaui ekspektasi. Data Bea Cukai Negeri Panda tersebut mencatat ekspor naik 3,5% pada April, atau menampar proyeksi ekonom dalam polling Reuters yang memperkirakan koreksi sebesar 15,7%.

Data ini menunjukkan bahwa efek buruk pandemi COVID-19 terhadap negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut cepat terserap, sehingga membagikan optimisme bahwa hal serupa bakal terjadi di negara-negara lain di dunia.

(ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular