Newsletter

Corona Resmi Pandemi, Wall Street Jatuh Lagi, Macam Mana Ini?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 March 2020 05:52
Corona Pandemi, Wall Street Ambrol
Ilustrasi Bursa Saham New York (AP Photo/Richard Drew)
Beralih ke Wall Street, koreksi dalam lagi-lagi terjadi. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 5,86%, S&P 500 ambles 4,89%, dan Nasdaq Composite ambrol 4,7%.

Bursa saham New York jatuh setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa penyebaran virus corona sudah masuk kategori pandemi. Artinya, penyebaran penyakit sudah terjadi di banyak negara di berbagai benua.

"Begitu Anda menyebut pandemi, situasi jadi tidak terkendali. All hell break loose. Apalagi pertolongan dari fiskal datang terlambat karena mungkin ada perbedaan pendapatan antara Presiden dengan Kongres," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel yang berbasis di Virginia, seperti diberitakan Reuters.

Saat ini virus corona sudah menyebar di lebih dari 100 negara. Jumlah kasus tidak kurang dari 120.000 dan korban jiwa sudah lebih dari 4.500 orang.

"Intinya, situasi akan lebih buruk. Jumlah kasus akan bertambah dan situasi memburuk dari apa yang terjadi sekarang," ujar Anthony Fauci, Kepala US National Institute of Allergy and Infectious Desease, seperti dikutip dari Reuters.


Kondisi jadi lebih keruh kala beredar kabar pemerintah AS menyembunyikan data jumlah kasus virus corona. Gedung Putih disebut meminta otoritas kesehatan untuk menangani pasien corona secara rahasia. Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per pukul 04:13 WIB, jumlah kasus corona di Negeri Paman Sam adalah 1.136 dengan korban jiwa sebanyak 32 orang.

"Kami memiliki data orang-orang yang sudah kritis dan tidak boleh bepergian. Perintah ini (merahasiakan informasi) datang langsung dari Gedung Putih," kata seorang sumber di lingkaran pemerintahan, seperti diwartakan Reuters.

 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular