
Pasar Terbelah! BI Mau Turunkan Bunga atau Tahan Kah?

Oleh karena itu, ekonomi butuh perangsang. Pihak yang paling cepat bisa memberikan rangsangan tersebut adalah bank sentral.
Bank sentral China (PBoC) menurunkan suku bunga Medium-term Lending Facility (MLF) tenor setahun dari 3,25% menjadi 3,15%. Penurunan MLF diyakini pelaku pasar sebagai pembuka jalan pemangkasan Loan Prime Rate (LPF) yang akan diumumkan besok.
Sementara bank sentral Meksiko pada 13 Februari menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 7%. Langkah ini ditempuh setelah melihat perkiraan pertumbuhan ekonomi yang melambat.
"Berdasarkan data-data terkini, proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 lebih rendah dibandingkan perkiraan yang dibuat pada Juli-September 2019. Risiko yang ada adalah bias ke bawah (downside)," sebut keterangan tertulis Banco de Mexico.
Bank sentral Thailand (BoT) sudah lebih dulu menurunkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 1% pada 5 Februari. Penyebabnya apa lagi kalau bukan virus Corona.
"Komite melihat bahwa pertumbuhan ekonomi Thailand pada 2020 lebih lambat dari perkiraan sebelumnya karena penyebaran virus Corona, keterlambatan pengesahan anggaran negara, dan kekeringan. Kunjungan wisatawan diperkirakan tumbuh melambat. Ekspor diperkirakan turun seiring penurunan permintaan di negara-negara mitra dagang dan dampak dari gangguan rantai pasok.
"Stabilitas sektor keuangan menjadi rentan dalam situasi perlambatan ekonomi. Dalam kondisi seperti ini, Komite melihat kebijakan moneter akomodatif dapat mengurangi dampak negatif tersebut," tulis keterangan resmi BoT.
