
Pasar Terbelah! BI Mau Turunkan Bunga atau Tahan Kah?

Jawabannya adalah virus corona. Virus yang penyebarannya bermula dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei (China) itu sudah menjadi masalah dunia.
Pada Selasa (18/2/2020) pukul 20:53 WIB, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia mencapai 73.337. Sementara korban jiwa tercatat 1.875, hampir seluruhnya berada di China.
Mayoritas kasus Corona memang terjadi di China yaitu 72.439. Namun virus ini sudah menyebar ke berbagai negara di Asia, Eropa, Amerika, hingga Afrika.
Di Singapura ada 77 kasus, Jepang 66, Hong Kong 61, Thailand 35, Korea Seatan 31, Malaysia dan 22, Jerman dan Vietnam 16, Australia dan Amerika Serikat (AS) 15, Prancis 12, Makau 10, Uni Emirat Arab dan Inggris sembilan, Kanada delapan, Italia, Filipina, dan India tiga, Rusia dan Spanyol dua, serta Nepal, Kamboja, Belgia, Finlandia, Swedia, Finlandia, Mesir, dan Sri Lanka satu. Plus 454 kasus di kapal pesiar Diamond Princess.
Virus corona membuat seluruh dunia siaga satu. Aktivitas ekonomi lesu, karena siapa yang berani keluar rumah ketika virus mematikan bergentayangan?
"Pada akhir 2019, kami memproyeksikan akan ada pemulihan dan tekanan yang terjadi pada 2018-2019 bakal berakhir. Namun kemudian virus menyerang. Terjadi gangguan terhadap aktivitas bisnis, kantor-kantor tutup, dan mobilitas terbatas. Ada ketidakpastian, bukan hanya soal penyebaran virus tetapi juga dampak terhadap perekonomian global," tulis riset Citi.
Aktivitas masyarakat, terutama di China, yang lesu membuat roda perekonomian bergerak lambat. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi China sudah pasti melambat dan beberapa negara lain bahkan mendekat ke jurang resesi.
