
Newsletter
Demo Lagi, Lagi-lagi Demo...
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 October 2019 05:22

Sentimen keempat, kali ini dari dalam negeri, adalah situasi yang sedang kurang kondusif. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, gelombang demonstrasi yang menyebabkan kerusakan dan tidak beroperasinya fasilitas publik tentu menjadi perhatian pelaku pasar.
Hari ini kemungkinan aksi masih akan terjadi, mengingat ada momentum yaitu pelantikan anggota DPR periode 2019-2024. Risiko gangguan keamanan masih melekat.
Jika investor lagi-lagi merasa tidak nyaman, maka sulit berharap arus modal asing bakal mampir ke pasar keuangan Indonesia. Lagi-lagi faktor suhu politik-sosial-keamanan jadi penghambat bagi laju IHSG dkk.
Sentimen kelima, masih dari dalam negeri, adalah rilis data inflasi September. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan terjadi deflasi sebesar 0,15% secara month-on-month (MoM).
Sementara secara tahunan, inflasi September diperkirakan berada di 3.52%. Kemudian inflasi inti YoY diramal di 3,295%.
Apakah deflasi menunjukkan adanya pelemahan daya beli? Belum tentu, karena inflasi secara tahunan masih sedikit lebih tinggi dibandingkan Agustus, begitu pula dengan inflasi inti.
Oleh karena itu, inflasi domestik yang masih 'jinak' ini bisa menjadi alasan bagi Bank Indonesia (BI) untuk kembali menurunkan suku bunga acuan. Kebijakan moneter longgar masih dibutuhkan sebagai pendongrak pertumbuhan ekonomi.
(BERLANJUT KE HALAMAN 5)
(aji/aji)
Hari ini kemungkinan aksi masih akan terjadi, mengingat ada momentum yaitu pelantikan anggota DPR periode 2019-2024. Risiko gangguan keamanan masih melekat.
Jika investor lagi-lagi merasa tidak nyaman, maka sulit berharap arus modal asing bakal mampir ke pasar keuangan Indonesia. Lagi-lagi faktor suhu politik-sosial-keamanan jadi penghambat bagi laju IHSG dkk.
Sentimen kelima, masih dari dalam negeri, adalah rilis data inflasi September. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan terjadi deflasi sebesar 0,15% secara month-on-month (MoM).
Sementara secara tahunan, inflasi September diperkirakan berada di 3.52%. Kemudian inflasi inti YoY diramal di 3,295%.
Apakah deflasi menunjukkan adanya pelemahan daya beli? Belum tentu, karena inflasi secara tahunan masih sedikit lebih tinggi dibandingkan Agustus, begitu pula dengan inflasi inti.
Oleh karena itu, inflasi domestik yang masih 'jinak' ini bisa menjadi alasan bagi Bank Indonesia (BI) untuk kembali menurunkan suku bunga acuan. Kebijakan moneter longgar masih dibutuhkan sebagai pendongrak pertumbuhan ekonomi.
(BERLANJUT KE HALAMAN 5)
(aji/aji)
Next Page
Simak Agenda dan Data Berikut Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular