
Update Polling CNBC Indonesia
Konsensus: Inflasi Agustus Diramal 0,16% MoM, 3,54% YoY
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 August 2019 12:50

Perlu diperhatikan bahwa boleh saja konsumsi tidak melambat. Namun terlihat ada stagnasi. Dalam tiga bulan terakhir, inflasi inti sulit beranjak dari sekitar 3,2%.
Stagnasi permintaan domestik bisa dilihat dari setidaknya dua indikator. Pertama adalah impor barang konsumsi.
Dengan situasi Indonesia yang sekarang, industri dalam negeri belum bisa memenuhi seluruh permintaan konsumen sehingga harus ada impor. Kala impor barang konsumsi melambat, maka bisa menjadi salah satu pertanda masyarakat menahan atau mengurangi konsumsi.
Sejak awal tahun, impor barang konsumsi hampir selalu terkontraksi alias turun secara YoY. Hanya sekali impor barang konsumsi tumbuh positif yaitu pada Juni. Itu pun tipis saja, hanya naik sekitar 2%.
Indikator kedua adalah pertumbuhan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Setiap transaksi dipungut PPN 10%, sehingga PPN menggambarkan konsumsi masyarakat.
Pada Januari-Juli 2019, penerimaan PPN terkontraksi 4,55% YoY. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya masih bisa tumbuh 14.26%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Stagnasi permintaan domestik bisa dilihat dari setidaknya dua indikator. Pertama adalah impor barang konsumsi.
Dengan situasi Indonesia yang sekarang, industri dalam negeri belum bisa memenuhi seluruh permintaan konsumen sehingga harus ada impor. Kala impor barang konsumsi melambat, maka bisa menjadi salah satu pertanda masyarakat menahan atau mengurangi konsumsi.
Sejak awal tahun, impor barang konsumsi hampir selalu terkontraksi alias turun secara YoY. Hanya sekali impor barang konsumsi tumbuh positif yaitu pada Juni. Itu pun tipis saja, hanya naik sekitar 2%.
Indikator kedua adalah pertumbuhan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Setiap transaksi dipungut PPN 10%, sehingga PPN menggambarkan konsumsi masyarakat.
Pada Januari-Juli 2019, penerimaan PPN terkontraksi 4,55% YoY. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya masih bisa tumbuh 14.26%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Next Page
BI Bisa Turunkan Bunga Lagi?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular