Polling CNBC Indonesia

Hasil Polling Medsos: 36% Pengguna Tahu Praktik Joki Saham

Redaksi, CNBC Indonesia
04 July 2019 13:30
Polling saat membeli saham di BEI.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Terkuaknya kembali praktik joki saham dalam proses penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia membuat CNBC Indonesia membuat polling atau jajak pendapat masyarakat investor di media sosial baik Twitter maupun Instagram.

Tema ini adanya joki saham di BEI menjadi penting, karena jika melihat latar belakang persoalan, munculnya joki saham ini lantaran masih ada kendala ketika calon investor ingin membeli sebuah saham IPO. Kendala itu mulai dari antre yang lama, repot, hingga distribusi penjatahan saham yang dinilai kurang merata.

Ada kalanya, investor ritel sudah memesan saham dengan jumlah banyak, tapi realitanya kehabisan karena diborong investor lain atau investor institusi.


Polling dilakukan sejak tadi malam, Rabu (3/7/2019) hingga Kamis hari ini pukul 12.00 WIB.

Foto: Polling di Twitter CNBC Indonesia

Di Twitter, pertanyaan yang dilontarkan ialah "Kalian pasti Judah nggak asing dengan joki atar calo. Di negara +62 ini mau beli tiket konser aja ada colony kan? Nah kamu tau nggak kalau ternyata beli saham IPO sekarang ada yang pake joki alias calo?

Dari 72 votes yang masuk, 36% menjawab sudah tahu, sisanya 64% menjawab "hah, emang ada?

Pertanyaan terbuka kemudian diajukan lagi di Twitter yakni, "Pernah nggak sih punya pengalaman beli saham perdana (IPO) dan merasa kerepotan?"

Beberapa pengguna Twitter merespons dengan beragam, salah satunya pemilik akun @agil_sirojh, yang mengatakan, "belum pernah, tapi dipikir juga pasti cukup merepotkan. Ya Karena yang minat pasti cukup banyak," cuitnya.

Di Instagram, polling dilakukan dengan pertanyaan sama yang menghasilkan jawaban 29% sudah tahu ada praktik semacam ini, sementara 71% bilang belum tahu.

Beberapa merespons pula ketika ditanya soal pengalaman joki saham, di antaranya seperti:

"Jelang IPO biasanya banyak iklan lowongan kerja di bbrapa sekuritas, dgn alamat PO Box."

"Apa bisa minta jokiin ke broker?"

"Ada yang masuk ke group buat pompom."

Foto: Polling di Instagram CNBC Indonesia


Kabar joki saham menyeruak dalam proses IPO PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk di Kantor Cabang Bank Mandiri, Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa lalu (2/7/2019). 
Fenomena joki saham sebetulnya juga bukan barang baru terjadi tahun ini, hanya saja kembali terdengar lagi.


Praktik yang sama juga pernah terjadi ketika penawaran umum perdana saham PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) 2010 silam. Benakat kini sudah bernama PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk.

Kala itu, melansir Detik.com, ada sekitar 200 joki yang terlibat untuk membeli saham, mereka datang berkelompok yang datang dari Kebon Jeruk dan Manggarai. Joki saham juga ditemui dalam IPO PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang ditangani oleh PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM).

Kemudian ada pula joki saham di IPO dari PT Trada Maritime Tbk (TRAM) yang ditangani oleh PT Danatama Makmur.

Salah satu pelaku pasar mengatakan, praktik yang berlaku juga ialah meminjam KTP orang untuk membeli.

"Paling kalau niat banget, pada pinjem KTP orang buat beli. Tapi jarang juga, males juga entar susah jualnya. Pengalaman beli saham IPO, rata-rata dikit dapetnya, yang banyak cuma saham BUMN waktu itu," katanya.

Franky Rivan, Senior Research Analyst Kresna Sekuritas mengatakan, adanya praktik joki saham ini akan merugikan bagi investor ritel.

"Ketika ada joki nanti porsi ritel akan lebih sedikit, karena lebih banyak diambil joki, ini yang harus diperhatikan investment bankers, karena berhubungan langsung dengan investor," kata Franky saat ditemui di BEI, Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menyatakan, otoritas bursa akan mulai menerapkan mengenai aturan mengenai batasan minimum penjatahan kepada investor ritel atau electronic bookbuilding.

"Makanya akan diperkenalkan electronic bookbuilding, rencananya akhir September ini diluncurkan," kata Laksono Widodo, kepada CNBC Indonesia, Rabu (3/7/2019).

Ini dia saham tercuan semester I-2019.
[Gambas:Video CNBC]
(hps)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation