
Semester I Ada 18 Perusahaan IPO, Tapi Minus Emiten Kakap
Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 July 2019 19:10

Jakarta, CNBC Indonesia- Sepanjang tahun ini sudah 18 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Seluruhnya tercatat mengisi posisi di papan pengembangan bursa.
Perlu diketahui, sebuah perusahaan bisa menjadi emiten di bursa wajib memiliki net tangible asset senilai Rp 5 miliar dengan laba minimal Rp 1 miliar dalam waktu satu tahun terakhir dan kapitalisasi saham paling sedikit Rp 100 miliar.
Syarat lain, perusahaan dengan pendapatan Rp 40 miliar dalam waktu satu tahun terakhir dan kapitalisasi saham minimal Rp 200 miliar sebelum menjadi perusahaan publik dan tercatat di bursa.
Bahkan, perusahaan yang masih rugi juga sudah bisa tercatat di bursa, asalkan bisa memberikan proyeksi keuangannya selama dua tahun setelah tercatat.
Aturan-aturan ini masih hanya memungkinkan untuk perusahaan tersebut tercatat di papan pengembangan saja. Bisa naik kelas ke papan utama, asalkan syarat-syaratnya sudah mencukupi di kemudian hari.
Emiten di papan pengembangan ini terhitung sebagai perusahaan 'kecil' dengan jumlah saham yang dilepas sedikit jumlahnya dan tentunya dana perolehan dari initial public offering (IPO) juga kecil.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna sebelumnya mengungkapkan bahwa pihaknya memang membuka kesempatan untuk perusahaan-perusahaan kelas menengah bisa tercatat di bursa. Tak hanya untuk menambah kuantitas emiten, namun juga untuk membantu perusahaan tumbuh dengan menjadi perusahaan publik.
Sejalan dengan itu, analis Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial mengungkapkan perusahaan kelas menengah merupakan perusahaan yang dinilai lebih membutuhkan pendanaan ketimbang perusahaan kakap.
"Biasanya perusahaan-perusahaan kategori kelas menengah masih berkembang dan butuh modal untuk berkembang. Tren IPO yang seharusnya seperti itu, mulai dari awal/start up yang sudah ada bukunya (laporan keuangan)," kata Janson kepada CNBC Indonesia, Rabu (3/7/2019).
Namun bukan tanpa usaha, bursa juga gencar untuk mendatangi perusahaan-perusahaan kelas kakap untuk mau mencatatkan sahamnya di bursa. Beberapa memberikan jawaban untuk mempertimbangkan ajakan tersebut, namun ada juga ajakan yang tak berbalas.
"Saya sudah pernah presentasi ada 46-48 konglomerasi, termasuk Kapal Api dan Sosro. Kita sudah dapatkan kesempatan. Hampir setengah dari mereka respon, kita presentasi tentunya yang lain ada yang belum respon, itupun kita masuk lagi menyampaikan permintaan," terang Yetna beberapa waktu lalu.
Berikut daftar 18 emiten yang IPO tahun ini :
Saksikan Video Empat Klub Sepakbola Ini Berencana IPO
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Dua Calon Emiten Siap IPO di 2021, Siapa Saja?
Perlu diketahui, sebuah perusahaan bisa menjadi emiten di bursa wajib memiliki net tangible asset senilai Rp 5 miliar dengan laba minimal Rp 1 miliar dalam waktu satu tahun terakhir dan kapitalisasi saham paling sedikit Rp 100 miliar.
Syarat lain, perusahaan dengan pendapatan Rp 40 miliar dalam waktu satu tahun terakhir dan kapitalisasi saham minimal Rp 200 miliar sebelum menjadi perusahaan publik dan tercatat di bursa.
Bahkan, perusahaan yang masih rugi juga sudah bisa tercatat di bursa, asalkan bisa memberikan proyeksi keuangannya selama dua tahun setelah tercatat.
Aturan-aturan ini masih hanya memungkinkan untuk perusahaan tersebut tercatat di papan pengembangan saja. Bisa naik kelas ke papan utama, asalkan syarat-syaratnya sudah mencukupi di kemudian hari.
Emiten di papan pengembangan ini terhitung sebagai perusahaan 'kecil' dengan jumlah saham yang dilepas sedikit jumlahnya dan tentunya dana perolehan dari initial public offering (IPO) juga kecil.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna sebelumnya mengungkapkan bahwa pihaknya memang membuka kesempatan untuk perusahaan-perusahaan kelas menengah bisa tercatat di bursa. Tak hanya untuk menambah kuantitas emiten, namun juga untuk membantu perusahaan tumbuh dengan menjadi perusahaan publik.
Sejalan dengan itu, analis Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial mengungkapkan perusahaan kelas menengah merupakan perusahaan yang dinilai lebih membutuhkan pendanaan ketimbang perusahaan kakap.
"Biasanya perusahaan-perusahaan kategori kelas menengah masih berkembang dan butuh modal untuk berkembang. Tren IPO yang seharusnya seperti itu, mulai dari awal/start up yang sudah ada bukunya (laporan keuangan)," kata Janson kepada CNBC Indonesia, Rabu (3/7/2019).
Namun bukan tanpa usaha, bursa juga gencar untuk mendatangi perusahaan-perusahaan kelas kakap untuk mau mencatatkan sahamnya di bursa. Beberapa memberikan jawaban untuk mempertimbangkan ajakan tersebut, namun ada juga ajakan yang tak berbalas.
"Saya sudah pernah presentasi ada 46-48 konglomerasi, termasuk Kapal Api dan Sosro. Kita sudah dapatkan kesempatan. Hampir setengah dari mereka respon, kita presentasi tentunya yang lain ada yang belum respon, itupun kita masuk lagi menyampaikan permintaan," terang Yetna beberapa waktu lalu.
Berikut daftar 18 emiten yang IPO tahun ini :
No. | Kode Saham | Nama Emiten | Perolehan IPO (Rp) |
1. | FOOD | PT Sentra Food Indonesia Tbk. | 20.250.000.000 |
2. | POLI | PT Pollux Investasi Internasional Tbk. | 136.715.802.000 |
3. | BEEF | PT Estika Tata Tiara Tbk. | 128.133.250.000 |
4. | NATO | PT Nusantara Properti Internasional Tbk. | 206.000.000.000 |
5. | CLAY | PT Citra Putra Realty Tbk. | 93.600.000.000 |
6. | JAYA | PT Armada Berjaya Trans Tbk. | 43.200.000.000 |
7. | COCO | PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. | 33.264.000.000 |
8. | MTPS | PT Meta Epsi Tbk. | 200.000.000.000 |
9. | CPRI | PT Capri Nusa Satu Properti Tbk. | 79.796.875.000 |
10. | HRME | PT Menteng Heritage Realty Tbk. | 125.133.750.000 |
11. | POSA | PT Bliss Properti Indonesia Tbk. | 255.000.000.000 |
12. | JAST | PT Jasnita Telekomindo Tbk. | 50.038.048.200 |
13. | FITT | PT Hotel Fitra International Tbk. | 22.440.000.000 |
14. | BOLA | PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. | 350.000.000.000 |
15. | CCSI | PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk. | 50.000.000.000 |
16. | SFAN | PT Surya Fajar Capital Tbk. | 39.950.000.000 |
17. | POLU | PT Golden Flower Tbk. | 43.200.000.000 |
18. | KJEN | PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. | 30.300.000.000 |
Saksikan Video Empat Klub Sepakbola Ini Berencana IPO
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Dua Calon Emiten Siap IPO di 2021, Siapa Saja?
Most Popular