Newsletter

Kepada Yth AS dan China, Make Peace Not War!

Hidayat Setiaji & M Taufan Adharsyah & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 May 2019 05:10
Risiko Perang Dagang Bikin Wall Street Kebakaran
Ilustrasi Bursa Saham New York (AP Photo/Richard Drew))
Namun hari ini, investor di Asia patut waspada karena ada kabar mengejutkan dari Wall Street. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 1,79%, S&P 500 amblas 1,65%, dan Nasdaq Composite ambrol 1,96%. 

Perkembangan friksi dagang AS-China yang semakin meruncing membuat investor gugup. Tidak hanya Trump, sejumlah pembantunya juga galak terhadap China. 

"Dalam beberapa pekan terakhir, kami melihat ada penurunan komitmen dari pihak China. Kami tidak bicara soal membatalkan dialog, tetapi mulai Jumat akan ada tarif bea masuk baru," tegas Robert Lighthizer, Kepala Perwakilan Dagang AS, dikutip dari Reuters. 

Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, menambahkan bahwa China memang perlu didorong untuk segera menyelesaikan dialog dagang. Untuk itu, perlu ada langkah yang cukup drastis. 

"Mereka (China) coba untuk mundur ke hal-hal yang sebelumnya pernah dibicarakan, jelas ada upaya untuk mengubah kesepakatan. Oleh karena itu, seluruh tim ekonomi pemerintahan AS sepakat dan merekomendasikan kepada presiden untuk bergerak maju dengan bea masuk jika kita tidak bisa menyelesaikan kesepakatan dagang akhir pekan ini," ungkap Mnuchin, mengutip Reuters. 

Pernyataan kedua pejabat teras tersebut tentu membuat pasar cemas. Harapan damai dagang perlahan memudar bagai setengah makhluk alam semesta yang dihilangkan oleh Thanos. 

"Pekan demi pekan kita semua mendengar ada perkembangan positif. Namun kini semua berubah. Ekspektasi sudah bergeser," kata Kate Warne, Investment Strategist di Edward Jones yang berbasis di St Louis, mengutip Reuters. 

Pada Kamis dan Jumat pekan ini waktu setempat, Wakil Perdana Menteri China Liu He akan berkunjung ke Washington untuk melanjutkan dialog dagang. Jika kesepakatan tidak tercapai, maka AS akan menaikkan bea masuk bagi importasi produk-produk China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25%. 

Kalau AS sampai menaikkan bea masuk, apakah China bisa terima? Kemungkinan besar tidak dan akan dibalas dengan kebijakan yang sama. Perang dagang, saudara-saudara... 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular