
Newsletter
Nantikan Pengumuman Bunga Acuan, ke Mana Arah Pasar Hari Ini?
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
25 April 2019 05:39

Dari Wall Street, tiga indeks utama berakhir di zona merah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P sama-sama turun 0,22%, sedangkan Nasdaq Composite terkoreksi 0,23%.
Kemarin, DJIA cs ditutup menguat bahkan menembus rekor tertinggi sepanjang masa. Oleh karena itu, ada saja investor yang kemudian gatal untuk mengambil kesempatan. Aksi ambil untung (profit taking) tidak tertahankan, sehingga bursa saham New York melemah hari ini.
Selain itu, laporan keuangan emiten yang kurang oke juga menjadi beban buat Wall Street. Caterpillar membukukan laba bersih US$ 2,94 per saham, lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan di US$ 2,85.
Namun hal yang mencemaskan investor adalah penurunan ekspor ke China. Perang dagang AS-China yang secara formal belum selesai membuat produk-produk Caterpillar kena bea masuk di China. Akibatnya, margin perseroan turun dari 19,7% pada kuartal I-2018 menjadi 18,5% pada kuartal I-2019.
"Caterpillar terekspos dengan China. Ini yang membuat margin agak mengecewakan," ujar Andrew Bonfield, Chief Financial Officer Caterpillar, mengutip Reuters.
Laporan keuangan ini membawa saham Caterpillar anjlok 3,03%. Koreksi saham Caterpillar menjadi penyebab utama terseretnya DJIA ke zona merah.
Sementara saham AT&T amblas 4,08%. Penyebabnya sama, laporan keuangan yang kurang ciamik.
Pendapatan bersih AT&T pada kuartal I-2019 adalah US$ 44,83%, naik hampir 18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Walau naik, tetapi berada di bawah konsensus pasar yang memperkirakan US$ 45,11 miliar.
"Secara umum, sepertinya pelaku pasar ingin rehat sebentar. Ingat, akan ada banyak rilis laporan keuangan pekan ini dan pekan depan," kata Laura Kane, Head of Americas Thematic Investing di UBS Global Wealth Management, seperti dikutip dari Reuters.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Kemarin, DJIA cs ditutup menguat bahkan menembus rekor tertinggi sepanjang masa. Oleh karena itu, ada saja investor yang kemudian gatal untuk mengambil kesempatan. Aksi ambil untung (profit taking) tidak tertahankan, sehingga bursa saham New York melemah hari ini.
Selain itu, laporan keuangan emiten yang kurang oke juga menjadi beban buat Wall Street. Caterpillar membukukan laba bersih US$ 2,94 per saham, lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan di US$ 2,85.
Namun hal yang mencemaskan investor adalah penurunan ekspor ke China. Perang dagang AS-China yang secara formal belum selesai membuat produk-produk Caterpillar kena bea masuk di China. Akibatnya, margin perseroan turun dari 19,7% pada kuartal I-2018 menjadi 18,5% pada kuartal I-2019.
"Caterpillar terekspos dengan China. Ini yang membuat margin agak mengecewakan," ujar Andrew Bonfield, Chief Financial Officer Caterpillar, mengutip Reuters.
Laporan keuangan ini membawa saham Caterpillar anjlok 3,03%. Koreksi saham Caterpillar menjadi penyebab utama terseretnya DJIA ke zona merah.
Sementara saham AT&T amblas 4,08%. Penyebabnya sama, laporan keuangan yang kurang ciamik.
Pendapatan bersih AT&T pada kuartal I-2019 adalah US$ 44,83%, naik hampir 18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Walau naik, tetapi berada di bawah konsensus pasar yang memperkirakan US$ 45,11 miliar.
"Secara umum, sepertinya pelaku pasar ingin rehat sebentar. Ingat, akan ada banyak rilis laporan keuangan pekan ini dan pekan depan," kata Laura Kane, Head of Americas Thematic Investing di UBS Global Wealth Management, seperti dikutip dari Reuters.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular