Newsletter

The Moment of Truth, Apakah Benar Jagoan Pasar adalah Jokowi?

Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & M Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
18 April 2019 06:01
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Untuk perdagangan hari ini, investor perlu mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentu Wall Street yang finis di jalur merah. Pada saat Harpitnas seperti ini, melihat Wall Street yang merah bisa membuat investor kurang bersemangat. 

Sentimen kedua adalah diharapkan efek rilis data pertumbuhan ekonomi China masih terasa. Selain data pertumbuhan ekonomi, penjualan ritel di Negeri Panda juga memuaskan dengan mencatat pertumbuhan 8,7% YoY pada Maret. Lebih baik ketimbang bulan sebelumnya yang tumbuh 8,2%. 

Kemudian investasi properti di China pada Maret naik 12% YoY, laju tercepat sejak Juli 2018. Sementara sepanjang kuartal I-2019, investasi properti tumbuh 11,8% YoY, terbaik sejak kuartal I-2014. 

Lalu investasi aset tetap pada kuartal I-2019 tumbuh 6,3% YoY. Berbagai proyek infrastruktur seperti jalan, rel kereta api, dan pelabuhan mendongrak pertumbuhan investasi aset tetap. 

Rentetan data positif dari China tersebut diharapkan masih laku dan menjadi suntikan moral bagi pelaku pasar di Indonesia. Sebab sayang sekali Indonesia tidak bisa merasakan manisnya dampak rilis data dari China kemarin, semoga hari ini belum expired

Namun, pelaku pasar harus waspada dengan sentimen ketiga. Mengutip Reuters, Uni Eropa telah merilis sejumlah produk Amerika Serikat (AS) yang berpotensi dikenakan bea masuk. Nilainya mencapai US$ 20 miliar. Produk-produk AS yang bisa terkena bea masuk di antaranya adalah pesawat terbang, helikopter, produk kimia, ikan beku, jeruk sitrus, saus sambal, tembakau, koper, traktor, hingga konsol video game.  

Langkah ini merupakan balasan atas ancaman AS yang berencana memberlakukan bea masuk untuk impor produk Uni Eropa senilai US$ 11 miliar. Aksi saling gertak ini bermula dari sengketa AS dan Uni Eropa seputar subsidi kepada perusahaan produsen pesawat terbang masing-masing, Boeing di sisi AS dan Airbus dari Eropa. 

Apabila Uni Eropa dan AS sampai benar-benar mengenakan bea masuk, maka perang dagang Trans-Atlantik bisa meletus. Saat perang dagang AS-China kemungkinan bisa berakhir dalam waktu dekat, kini dunia harus bersiap dengan perang dagang berikutnya. 

Sentimen perang dagang berpotensi membuat pelaku pasar bermain aman, enggan menyentuh aset-aset berisiko. Ini tentu akan menjadi kabar yang kurang enak buat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah, dan obligasi pemerintah. 

Sentimen keempat, kali ini dari dalam negeri, adalah bagaimana investor merespons Pemilu kemarin. Berdasarkan hitung cepat (quick count) sejumlah institusi, pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin diunggulkan atas rivalnya yaitu capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. 

Untuk mendapatkan informasi seputar hasil quick count, silakan klik di sini

Kemarin, pasar spot valas Indonesia memang libur. Namun rupiah masih diperdagangkan di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) di luar negeri. Di pasar ini, penguatan rupiah terlihat lumayan signifikan. 


Selain karena efek data pertumbuhan ekonomi China, investor di luar negeri sepertinya bereaksi atas hasil quick count Pemilu 2019. Harus diakui, investor sepertinya memang lebih condong kepada pasangan 01. 

Sebab jika Jokowi kembali menjadi presiden, maka kemungkinan besar tidak ada perubahan mendasar dari posisi dan pola kebijakan pemerintah untuk 5 tahun ke depan. Ini tentunya lebih melegakan buat investor, karena yang namanya ketidakpastian adalah musuh terbesar bagi pasar. 

Oleh karena itu, menarik untuk melihat bagaimana IHSG dkk merepons hasil quick count Pemilu 2019. This is the moment of truth, ke mana pasar bersandar akan terlihat hari ini. Jika memang 'jagoan' pasar adalah Jokowi, maka IHSG cs sepertinya harus bersiap-siap menerima arus modal dalam jumlah besar sehingga berada di zona hijau bukan sebuah tantangan yang sulit. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 4)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular