Pemilu 2019
Hasil Quick Count Dominan 01, Rupiah Siap Menguat Besok?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 April 2019 17:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah hari ini tidak diperdagangkan di pasar spot valas, karena pasar keuangan Indonesia libur menyambut pesta demokrasi Pemilu 2019. Namun, ada harapan rupiah bakal menguat kala perdagangan pasar spot kembali dibuka esok hari.
Meski pasar spot valas Indonesia libur, tetapi pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) di luar negeri tetap dibuka. Di pasar ini, rupiah semakin mantap menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Berikut perkembangan kurs dolar AS di pasar NDF dibandingkan dengan posisi kemarin, dikutip dari Refinitiv:
Terlihat bahwa rupiah menguat lumayan signifikan di hadapan greenback. Jika tren ini bertahan hingga esok hari, maka rupiah hampir pasti bakal menguat.
Faktor eksternal dan domestik memang sedang berpihak kepada rupiah. Dari sisi eksternal, investor menyambut gembira data pertumbuhan ekonomi China.
Pada kuartal I-2019, ekonomi Negeri Tirai Bambu tumbuh 6,4% year-on-year (YoY). Lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 6,3%. Meski menjadi laju paling lambat sejak 2009, tetapi setidaknya pertumbuhan ekonomi China batal menjadi yang terlemah sejak 1990.
Data ini memunculkan harapan bahwa ekonomi China tidak akan mengalami hard landing, meski memang ada perlambatan. Sepertinya gelontoran stimulus dari pemerintah dan Bank Sentral China (PBoC) bisa menjaga performa ekonomi Negeri Tirai Bambu.
China berstatus sebagai perekonomian terbesar di Asia. Saat ekonomi China masih bergeliat, maka permintaan produk-produk dari luar negeri akan tetap tumbuh. Kinerja ekspor bisa terjaga, dan rupiah pun punya modal untuk menguat.
Data ini membuat mata uang utama Asia menguat hari ini. Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 17:12 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Meski pasar spot valas Indonesia libur, tetapi pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) di luar negeri tetap dibuka. Di pasar ini, rupiah semakin mantap menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Berikut perkembangan kurs dolar AS di pasar NDF dibandingkan dengan posisi kemarin, dikutip dari Refinitiv:
Periode | Kurs 16 April (15:57 WIB) | Kurs 17 April Maret (17:01 WIB) |
1 Pekan | Rp 14.100 | Rp 14.012,5 |
1 Bulan | Rp 14.155 | Rp 14.065 |
2 Bulan | Rp 14.225 | Rp 14.125 |
3 Bulan | Rp 14.281 | Rp 14.180 |
6 Bulan | Rp 14.487 | Rp 14.345 |
9 Bulan | Rp 14.630 | Rp 14.518 |
1 Tahun | Rp 14.805 | Rp 14.690 |
2 Tahun | Rp 15.522 | Rp 15.388 |
Terlihat bahwa rupiah menguat lumayan signifikan di hadapan greenback. Jika tren ini bertahan hingga esok hari, maka rupiah hampir pasti bakal menguat.
Faktor eksternal dan domestik memang sedang berpihak kepada rupiah. Dari sisi eksternal, investor menyambut gembira data pertumbuhan ekonomi China.
Pada kuartal I-2019, ekonomi Negeri Tirai Bambu tumbuh 6,4% year-on-year (YoY). Lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 6,3%. Meski menjadi laju paling lambat sejak 2009, tetapi setidaknya pertumbuhan ekonomi China batal menjadi yang terlemah sejak 1990.
Data ini memunculkan harapan bahwa ekonomi China tidak akan mengalami hard landing, meski memang ada perlambatan. Sepertinya gelontoran stimulus dari pemerintah dan Bank Sentral China (PBoC) bisa menjaga performa ekonomi Negeri Tirai Bambu.
China berstatus sebagai perekonomian terbesar di Asia. Saat ekonomi China masih bergeliat, maka permintaan produk-produk dari luar negeri akan tetap tumbuh. Kinerja ekspor bisa terjaga, dan rupiah pun punya modal untuk menguat.
Data ini membuat mata uang utama Asia menguat hari ini. Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 17:12 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Ketidakpastian Pemilu Mereda
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular