Newsletter

The Moment of Truth, Apakah Benar Jagoan Pasar adalah Jokowi?

Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & M Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
18 April 2019 06:01
Sektor Kesehatan Malah Bikin Wall Street Jadi Pesakitan
Ilustrasi Bursa Saham New York (AP Photo/Richard Drew)
Dari Wall Street, tiga indeks utama menutup perdagangan dengan koreksi tipis. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,01%, S&P 500 melemah 0,23%, dan Nasdaq Composite berkurang 0,05%. 

Sektor kesehatan menjadi pemberat langkah Wall Street, di mana indeks sektor ini di S&P 500 anjlok sampai 2,9%. Investor khawatir karena perusahaan-perusahaan kesehatan sepertinya menentang program Medicare for All yang digagas legislator dari Partai Demokrat (yang di AS ya, bukan di Indonesia).  

Dalam program ini, Demokrat mengusulkan penghapusan asuransi kesehatan swasta dan digantikan oleh asuransi dari negara yang berlaku secara universal (Medicare). Harapannya adalah menghapus inefisiensi dalam sistem jaminan kesehatan.

Perusahaan-perusahaan kesehatan pun ramai-ramai menolak usulan ini. David Wichmann, CEO UnitedHealth Group, menegaskan bahwa Medicare for All bisa membuat sistem jaminan kesehatan menjadi tidak stabil. 

"(Medicare for All) tentu akan mengacaukan hubungan pasien dengan dokter dan membatasi tenaga kesehatan untuk mengleuarkan kemampuan terbaiknya. Dampaknya bisa ke seluruh sendi perekonomian dan mengancam pembukaan lapangan kerja," tegas Wichmann, mengutip CNBC International. 

Panasnya isu ini membuat investor mundur teratur dari emiten-emiten jasa kesehatan. Harga saham UnitedHealth Group turun 1,86%, Pfizer amblas 2,54%, dan Abbott Laboratories anjlok 4,48%. 

"Perusahaan-perusahaan kesehatan mencemaskan proposal Medicare for All dan para CEO menentangnya. Investor tentu lebih suka menanamkan modal di sektor yang tidak terlalu kontroversial," ujar Jim Bell, Presiden Bell Investment Advisors yang berbasis di Oakland, mengutip Reuters. 

Namun koreksi di bursa saham New York sedikit teredam oleh laporan keuangan emiten yang lumayan oke. Harga saham Morgan Stanley naik 2,64% karena perseroan melaporkan laba bersih pada kuartal I-2019 sebesar US$ 2,34 miliar sehingga laba per saham (Earnings Per Share/EPS) menjadi US$ 1,39. Lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu EPS di US$ 1,17. 

Kemudian harga saham Pepsi melesat 3,76% setelah melaporkan pendapatan bersih sebesar US$ 12,88 miliar sehingga EPS menjadi US$ 97 sen. Lebih tinggi dibandingkan konsensus yang memperkirakan EPS di US$ 92 sen. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular