
Newsletter
Wall Street Ceria, Semoga IHSG Juga
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & M Taufan Adharsyah & Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
02 April 2019 05:32

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentunya kinerja Wall Street yang sangat memuaskan. Semoga euforia di New York bisa menyeberangi Samudera Atlantik dan dirasakan di Asia, termasuk Indonesia.
Sentimen kedua adalah apa yang membuat Wall Street bergelora yaitu yield obligasi pemerintah AS yang masih tidak mengalami inversi. Jika ini terus bertahan, maka inversi sudah tidak terjadi selama 3 beruntun.
Ini tentu membuat investor boleh menghembuskan nafas lega. Sentimen besar yang begitu membebani pasar kini berangsur-angsur berkurang. Beban sudah tidak lagi berat, dan pasar keuangan Asia (termasuk Indonesia) siap melesat.
Sentimen ketiga adalah Brexit yang belum bosan memberi faktor risiko kepada perekonomian global. Parlemen Inggris gagal mencapai suara mayoritas untuk berbagai alternatif yang tersedia setelah proposal Brexit yang diajukan pemerintah tiga kali ditolak.
Steven Barclay, Menteri Urusan Brexit Inggris, menegaskan bahwa kegagalan parlemen mencapai kata sepakat membuat satu-satu opsi yang tersisa bagi Negeri Ratu Elizabeth saat ini adalah meninggalkan Uni Eropa tanpa kompensasi apa-apa pada 12 April. No-deal Brexit.
Perdana Menteri Inggris Theresa May dijadwalkan untuk kembali mengajukan proposal Brexit ke parlemen pada Selasa waktu setempat. Kemungkinan parlemen bersedia menerima proposal ini masih kecil, padahal Inggris sudah tidak punya banyak waktu untuk berpikir.
Dinamika Brexit masih berpeluang membuat investor untuk bermain aman. Tingginya risiko ketidakpastian dari Inggris bisa membuat pelaku pasar enggan masuk ke pasar keuangan negara-negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia.
(BERLANJUT KE HALAMAN 4)
(aji/aji)
Sentimen kedua adalah apa yang membuat Wall Street bergelora yaitu yield obligasi pemerintah AS yang masih tidak mengalami inversi. Jika ini terus bertahan, maka inversi sudah tidak terjadi selama 3 beruntun.
Ini tentu membuat investor boleh menghembuskan nafas lega. Sentimen besar yang begitu membebani pasar kini berangsur-angsur berkurang. Beban sudah tidak lagi berat, dan pasar keuangan Asia (termasuk Indonesia) siap melesat.
Sentimen ketiga adalah Brexit yang belum bosan memberi faktor risiko kepada perekonomian global. Parlemen Inggris gagal mencapai suara mayoritas untuk berbagai alternatif yang tersedia setelah proposal Brexit yang diajukan pemerintah tiga kali ditolak.
![]() |
Steven Barclay, Menteri Urusan Brexit Inggris, menegaskan bahwa kegagalan parlemen mencapai kata sepakat membuat satu-satu opsi yang tersisa bagi Negeri Ratu Elizabeth saat ini adalah meninggalkan Uni Eropa tanpa kompensasi apa-apa pada 12 April. No-deal Brexit.
Perdana Menteri Inggris Theresa May dijadwalkan untuk kembali mengajukan proposal Brexit ke parlemen pada Selasa waktu setempat. Kemungkinan parlemen bersedia menerima proposal ini masih kecil, padahal Inggris sudah tidak punya banyak waktu untuk berpikir.
Dinamika Brexit masih berpeluang membuat investor untuk bermain aman. Tingginya risiko ketidakpastian dari Inggris bisa membuat pelaku pasar enggan masuk ke pasar keuangan negara-negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia.
(BERLANJUT KE HALAMAN 4)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular