
Newsletter
'Tarik Tambang' Resesi AS vs Damai Dagang, Siapa Menang?
Hidayat Setiaji & M Taufan Adharsyah & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 March 2019 06:01

Dari Wall Street, tiga indeks utama berhasil finis di zona hijau. Dow Jomes Industrial Average (DJIA) naik 0,36%, S&P 500 menguat 0,36%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,34%.
Sentimen damai dagang AS-China menjadi penyebab utama gairah di bursa saham New York. Kemarin, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer tiba di Beijing untuk melanjutkan dialog dagang dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.
Seorang sumber di lingkaran delegasi AS, seperti dikutip Reuters, mengungkapkan bahwa China telah melangkah lebih jauh dalam perundingan kali ini. Beijing kini sangat serius di bidang pelarangan kewajiban transfer teknologi.
"Mereka bicara soal transfer teknologi, tetapi di level yang tidak seperti biasanya. Baik dalam hal lingkup maupun detilnya," tutur sang sumber.
Dalam perundingan bulan lalu, Washington-Beijing sudah menyepakati perjanjian yang meliputi enam poin yaitu transfer teknologi dan pencurian siber, perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual, jasa keuangan, mata uang, pertanian, dan penghapusan hambatan non-tarif di bidang perdagangan. Namun sang sumber menyatakan perundingan kali ini berbeda.
"Kalau Anda melihat teks bulan lalu dan membandingkan dengan yang sekarang, harus diakui bahwa kami sudah melangkah maju," tegasnya.
Keseriusan China untuk berdamai dengan AS tentu membuat prospek damai dagang kedua negara semakin besar. Dengan terwujudnya damai dagang, maka ekspor AS akan membaik, investasi meningkat, konsumsi rumah tangga bertambah, dan hasilnya adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih solid.
Bukan apa-apa, AS memang butuh pelumas agar mesin pertumbuhan ekonomi mereka bisa berputar lebih kencang lagi. Pembacaan akhir terhadap pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV-2018 menghasilkan angka 2,2% secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized). Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 3,4%.
Data pertumbuhan ekonomi ini yang membuat laju Wall Street agak tertahan. Oleh karena itu, investor tentu berharap damai dagang AS-China segera terwujud agar laju pertumbuhan ekonomi bisa lebih kencang lagi.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Sentimen damai dagang AS-China menjadi penyebab utama gairah di bursa saham New York. Kemarin, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer tiba di Beijing untuk melanjutkan dialog dagang dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.
Seorang sumber di lingkaran delegasi AS, seperti dikutip Reuters, mengungkapkan bahwa China telah melangkah lebih jauh dalam perundingan kali ini. Beijing kini sangat serius di bidang pelarangan kewajiban transfer teknologi.
"Mereka bicara soal transfer teknologi, tetapi di level yang tidak seperti biasanya. Baik dalam hal lingkup maupun detilnya," tutur sang sumber.
Dalam perundingan bulan lalu, Washington-Beijing sudah menyepakati perjanjian yang meliputi enam poin yaitu transfer teknologi dan pencurian siber, perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual, jasa keuangan, mata uang, pertanian, dan penghapusan hambatan non-tarif di bidang perdagangan. Namun sang sumber menyatakan perundingan kali ini berbeda.
"Kalau Anda melihat teks bulan lalu dan membandingkan dengan yang sekarang, harus diakui bahwa kami sudah melangkah maju," tegasnya.
Keseriusan China untuk berdamai dengan AS tentu membuat prospek damai dagang kedua negara semakin besar. Dengan terwujudnya damai dagang, maka ekspor AS akan membaik, investasi meningkat, konsumsi rumah tangga bertambah, dan hasilnya adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih solid.
Bukan apa-apa, AS memang butuh pelumas agar mesin pertumbuhan ekonomi mereka bisa berputar lebih kencang lagi. Pembacaan akhir terhadap pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV-2018 menghasilkan angka 2,2% secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized). Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 3,4%.
Data pertumbuhan ekonomi ini yang membuat laju Wall Street agak tertahan. Oleh karena itu, investor tentu berharap damai dagang AS-China segera terwujud agar laju pertumbuhan ekonomi bisa lebih kencang lagi.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular