Newsletter

Sentimen Berjubel, ke Mana Pasar Bergerak?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 February 2019 06:22
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sentimen keempat adalah nilai tukar dolar AS yang berpotensi menguat hari ini. Pada pukul 05:34 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama dunia) menguat 0,34%. 

Kekuatan dolar AS hari ini bisa hadir dari rilis data neraca perdagangan AS, yang pada November 2018 mencatat defisit US$ 49,3 miliar. Lebih baik ketimbang bulan sebelumnya yang minus US$ 55,7 miliar. Defisit neraca perdagangan November 2018 menjadi yang terendah dalam 5 bulan. 

Ada harapan neraca perdagangan AS bisa membaik ke depannya, apalagi kalau damai dagang dengan China benar-benar terwujud. Ekspor AS bisa meningkat dan defisit bisa ditekan. 

Pasokan valas dan permintaan dolar AS akan meningkat seiring membaiknya ekspor Negeri Paman Sam. Artinya, dolar AS akan punya dasar untuk menguat. 

Oleh karena itu, rupiah perlu waspada. Apalagi rupiah sudah menguat sangat tajam. Sejak awal tahun, rupiah sudah menguat 3,19% di hadapan dolar AS. 

Penguatan rupiah yang begitu tajam menjadikan mata uang ini rentan mengalami koreksi teknikal. Keuntungan yang sudah lumayan tentu menggoda pelaku pasar untuk mencairkannya. Rupiah pun rentan terkoreksi, dan itu bisa terjadi kapan saja. 

Apalagi ada sentimen kelima yang kurang mendukung penguatan rupiah yaitu kenaikan harga minyak. Pada pukul 05:44 WIB, harga minyak jenis brent naik 0,94% dan light sweet bertambah 0,45%. 

Kenaikan harga minyak bukan kabar gembira buat rupiah. Saat harga minyak semakin mahal, maka biaya impornya akan naik sehingga menguras devisa. Neraca perdagangan dan transaksi berjalan akan terbeban, dan rupiah tidak punya modal untuk menguat. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 5)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular