
Newsletter
Sentimen Berjubel, ke Mana Pasar Bergerak?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 February 2019 06:22

Dari Wall Street, tiga indeks utama membukukan pelemahan tetapi dalam kisaran terbatas. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,08%, S&P 500 berkurang 0,22%, dan Nasdaq Composite minus 0,36%.
Kinerja keuangan emiten membuat bursa saham New York terkoreksi. Emiten-emiten yang menjadi pemberat Wall Street adalah para pengembang video game seperti Electronic Arts (EA) dan Activision Blizzard.
Saham EA anjlok 13,31% setelah merilis proyeksi pendapatan bersih untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2019 sebesar US$ 4,75 miliar. Turun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu US$ 5,2 miliar dan berada di bawah konsensus pasar yang dihimpun Refinitiv yaitu US$ 4,88 miliar.
Salah satu game andalan EA yaitu Battlefield V membukukan penjualan yang kurang oke. Penyebabnya adalah persaingan yang ketat dengan game sejenis yaitu Fortnite dan Red Dead Redemption 2.
"Ada elemen di pasar yaitu kompetisi. Dalam hal kompetisi inilah tantangan kami menjadi semakin besar," kata CEO EA Andrew Wilson, mengutip Reuters.
Akibat proyeksi EA yang suram, pengembang lainnya pun merasakan getahnya. Activision Blizzard, yang baru akan mengumumkan laporan keuangan pada pekan depan, ikut amblas 10,12%.
Selain itu, sepertinya pelaku pasar di Wall Street juga butuh 'rehat' sejenak setelah reli panjang sejak awal tahun. Secara year-to-date, DJIA sudah menguat tajam 11,16%, S&P 500 melesat 8,96%, dan Nasdaq eroket 11,82%.
"Mungkin pelaku pasar sudah agak kelelahan. Ingat, kita sudah berlari sejak awal Januari," ujar Nathan Thooft, Global Head of Aset Allocation di Manulife Asset Management yang berbasis di Boston, mengutip Reuters.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Kinerja keuangan emiten membuat bursa saham New York terkoreksi. Emiten-emiten yang menjadi pemberat Wall Street adalah para pengembang video game seperti Electronic Arts (EA) dan Activision Blizzard.
Saham EA anjlok 13,31% setelah merilis proyeksi pendapatan bersih untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2019 sebesar US$ 4,75 miliar. Turun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu US$ 5,2 miliar dan berada di bawah konsensus pasar yang dihimpun Refinitiv yaitu US$ 4,88 miliar.
Salah satu game andalan EA yaitu Battlefield V membukukan penjualan yang kurang oke. Penyebabnya adalah persaingan yang ketat dengan game sejenis yaitu Fortnite dan Red Dead Redemption 2.
"Ada elemen di pasar yaitu kompetisi. Dalam hal kompetisi inilah tantangan kami menjadi semakin besar," kata CEO EA Andrew Wilson, mengutip Reuters.
Akibat proyeksi EA yang suram, pengembang lainnya pun merasakan getahnya. Activision Blizzard, yang baru akan mengumumkan laporan keuangan pada pekan depan, ikut amblas 10,12%.
Selain itu, sepertinya pelaku pasar di Wall Street juga butuh 'rehat' sejenak setelah reli panjang sejak awal tahun. Secara year-to-date, DJIA sudah menguat tajam 11,16%, S&P 500 melesat 8,96%, dan Nasdaq eroket 11,82%.
"Mungkin pelaku pasar sudah agak kelelahan. Ingat, kita sudah berlari sejak awal Januari," ujar Nathan Thooft, Global Head of Aset Allocation di Manulife Asset Management yang berbasis di Boston, mengutip Reuters.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular