Newsletter

Kemarin Wall Street Bikin Gara-gara, Hari Ini Lain Ceritanya

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 December 2018 06:06
Wall Street Bangkit!
Bursa Saham New York (Reuters)
Hari ini, ada kabar gembira dari Wall Street. Setelah 4 hari amblas, kini bursa saham New York menguat tajam. DJIA ditutup melesat 4,98%. Sementara S&P 500 melambung 4,95% dan Nasdaq Composite terdongkrak 5,84%. 

Penguatan ini terasa wajar karena tiga indeks utama tersebut sudah babak belur dalam 4 hari perdagangan terakhir. Selama periode tersebut, DJIA merosot 8,64%, S&P 500 ambrol 8,29%, dan Nasdaq terperosok 9,54%. Harga saham di Wall Street memang sudah murah-meriah-moncor, sehingga menarik minat investor untuk melakukan aksi borong. 

"Kita berada di pasar yang sedang turun (bear market), yang membuat harga saham menjadi murah. Investor bisa masuk kapan saja dan tidak ada masalah," ujar Peter Cardillo, Chief Market Economist di Spartan Capital Securities yang berbasis di New York, dikutip dari Reuters. 


"Pasar sudah sangat oversold saat kita tinggalkan (libur Natal). Anda tidak bisa berasumsi bahwa koreksi sudah berakhir, tetapi yang terjadi hari ini adalah sinyal yang sangat positif," kata Brett Ewing, Chief Market Strategist di First Franklin Financial Services yang berbasis di Florida, mengutip Reuters.

Selain itu, pelaku pasar juga memberi apresiasi lebih kepada saham-saham ritel dan teknologi karena performa ciamik kala libur Hari Natal. Di Negeri Paman Sam, periode ini adalah puncak konsumsi sehingga akan mendongkrak laba emiten ritel dan teknologi (yang diuntungkan dengan maraknya belanja secara online). 

Harga saham peritel meroket, misalnya Walmart (5,03%), Macy's (6,46%), atau Target (5,54%). Sedangkan saham peritel dunia maya juga melejit, seperti Amazon (9,45%), eBay (6,54%), dan Alibaba (4,08%). 

Faktor lain yang turut mendongkrak kinerja Wall Street adalah harga minyak. Pada pukul 01:57 WIB, harga minyak jenis brent melonjak 6,88% dan light sweet melejit 7,43%. 

Seperti halnya Wall Street, harga si emas hitam juga sudah merosot selama 3 hari perdagangan. Selama periode tersebut, harga minyak brent anjlok 11,83%. 

Saham-saham sektor energi pun menguat tajam. Harga saham Chevron naik 5,46%, sementara Exxon Mobil bertambah 4,03%. 

Kemudian, pelaku pasar juga kini sudah tenang karena posisi Jerome 'Jay' Powell sebagai Gubernur The Federal Reserve/The Fed dipastikan aman. Hal tersebut ditegaskan oleh Kevin Hassett, Penasihat Ekonomi Gedung Putih.

"Ya, tentu saja, 100%," ujar Hassett menjawab pertanyaan wartawan apakah kursi Powell di The Fed-1 masih aman.

Sebelumnya, pasar sempat cemas dengan ketegangan yang terus terjadi antara Trump dengan bank sentral. Trump memang sudah lama mengungkapkan kekesalannya, karena The Fed dinilai terlalu agresif menaikkan suku bunga acuan sehingga menghalangi ekspansi ekonomi. Bahkan sempat beredar kabar bahwa Trump sudah berdiskusi dengan beberapa orang mengenai pemecatan Powell. 



(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular