
Newsletter
Wall Street Porak-Poranda, IHSG Disikat Habis Hari Ini?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 December 2018 06:36

Sejauh ini, sentimen dari sisi eksternal nampaknya tak mendukung bagi pasar keuangan tanah air hari ini. Namun investor jangan bersedih dulu. Sentimen dari dalam negeri justru berpotensi menyelamatkan laju rupiah dan IHSG.
Pada pukul 15:15 WIB, BI dijadwalkan untuk merilis data pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode Oktober 2018, seperti dilansir dari Trading Economics. Data ini menjadi penting guna mengukur tingkat konsumsi masyarakat Indonesia pada kuartal-IV 2018.
Pada awal bulan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal-III 2018 sebesar 5,17% YoY, mengalahkan konsensus yang dihimpun Tim Riset CNBC Indonesia sebesar 5,145% YoY.
Namun, terdapat tekanan yang cukup besar bagi pos konsumsi rumah tangga. Pos ini hanya tumbuh sebesar 5,01% YoY, jauh lebih rendah dibandingkan capaian kuartal-II 2018 yang sebesar 5,14% YoY.
Memang, pada kuartal-II 2018 terdapat bulan puasa dan lebaran yang sangat signifikan mendongkrak konsumsi. Tetapi di kuartal-III 2018, terdapat pagelaran Asian Games 2018 dan hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus yang juga mendongrak konsumsi, walaupun memang tak akan sesignifikan bulan puasa dan lebaran. Tetap saja, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang hanya sebesar 5,01% YoY tergolong lambat.
Mengingat konsumsi rumah tangga berkontribusi lebih dari 50% terhadap perekonomian Indonesia, kuat-lemahnya pos ini akan banyak mendikte laju perekonomian Indonesia.
NEXT
(ank/prm)
Pada pukul 15:15 WIB, BI dijadwalkan untuk merilis data pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode Oktober 2018, seperti dilansir dari Trading Economics. Data ini menjadi penting guna mengukur tingkat konsumsi masyarakat Indonesia pada kuartal-IV 2018.
Pada awal bulan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal-III 2018 sebesar 5,17% YoY, mengalahkan konsensus yang dihimpun Tim Riset CNBC Indonesia sebesar 5,145% YoY.
Namun, terdapat tekanan yang cukup besar bagi pos konsumsi rumah tangga. Pos ini hanya tumbuh sebesar 5,01% YoY, jauh lebih rendah dibandingkan capaian kuartal-II 2018 yang sebesar 5,14% YoY.
Memang, pada kuartal-II 2018 terdapat bulan puasa dan lebaran yang sangat signifikan mendongkrak konsumsi. Tetapi di kuartal-III 2018, terdapat pagelaran Asian Games 2018 dan hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus yang juga mendongrak konsumsi, walaupun memang tak akan sesignifikan bulan puasa dan lebaran. Tetap saja, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang hanya sebesar 5,01% YoY tergolong lambat.
Mengingat konsumsi rumah tangga berkontribusi lebih dari 50% terhadap perekonomian Indonesia, kuat-lemahnya pos ini akan banyak mendikte laju perekonomian Indonesia.
NEXT
(ank/prm)
Next Page
Simak Agenda Berikut Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular