
Hati-hati, Dolar AS Disuntik Serum Super Soldier

Untuk perdagangan hari ini, pelaku pasar perlu mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentu kinerja Wall Street yang meski variatif tetapi cenderung melemah. Dikhawatirkan kinerja Wall Street menjadi sentimen negatif yang membebani bursa saham Asia.
Sentimen kedua adalah kelanjutan drama perang dagang AS vs China. Investor layak memperhatikan segala perkembangan isu ini, karena sangat bisa mempengaruhi mood pasar.
Apalagi tidak ada tanda-tanda perang dagang bisa diselesaikan dalam waktu dekat setelah China menarik diri dari rencana perundingan. Sepertinya China akan menunggu sampai selepas pemilu sela di AS pada 6 November mendatang. Dengan dukungan terhadap Partai Demokrat yang semakin besar, bisa saja terjadi perubahan arah kebijakan di Negeri Paman Sam.
Namun untuk saat ini sepertinya pelaku pasar harus selalu siap untuk sport jantung. Sebab, Trump sudah menyiapkan bea masuk baru senilai US$ 267 miliar jika balas dendam China sampai melukai industri dan petani AS.
Bea masuk ini bisa dieksekusi kapan saja karena sudah ada tanda kerugian yang diderita sektor pertanian Negeri Adidaya. Menurut kajian Iowa State University, sektor industri pengolahan jagung, kedelai, dan daging babi di negara bagian tersebut diperkirakan merugi U$ 1,68-2,2 miliar akibat perang dagang. Sebab, China adalah salah satu pasar ekspor utama produk pertanian AS dan produk-produk itu sudah dikenakan bea masuk.
Trump menuding China menargetkan sektor pertanian untuk merusak perolehan suaranya di daerah pinggiran. Saat ekonomi dan politik bercampur, maka situasi akan menjadi ruwet.
