Newsletter

Tiga Kali, Empat Kali, dan Kegalauan Investor

Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 March 2018 06:20
Pernyataan The Fed Buat Wall Street Gugup
Foto: Reuters
Dari Wall Street, tiga indeks utama mencatatkan pelemahan tipis. Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 masing-masing melemah 0,18%, sementara Nasdaq terkoreksi 0,26%.
 
Seperti yang sudah diperkirakan, The Fed menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 1,5-1,75%. The Fed memperkirakan ekonomi AS tumbuh 2,7% pada tahun ini, lebih baik dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu 2.5%.
 
Kepercayaan diri The Fed membuat pasar khawatir ada kemungkinan The Fed akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunga acuan. The Fed sendiri memperkirakan akan ada setidaknya dua kali lagi kenaikan. Kata “setidaknya” membuka peluang untuk lebih dari itu.
 
Optimisme The Fed bukan tanpa alasan. Perekonomian Negeri Adidaya memang terus membaik. Selain pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran juga menyentuh level terendah dalam 17 tahun terakhir yaitu 4,1% dan dipekirakan turun lagimenjadi 3,8% pada akhir tahun ini. Selain itu, pemerintah di bawah pimpinan Presiden Trump juga cukup menerapkan kebijakan fiskal ekspansif dengan menambah belanja dan memotong tarif pajak badan.
 
Berbagai sentimen positif tersebut menyebabkan ada kemungkinan laju inflasi akan terakselerasi, meski The Fed belum mengubah proyeksinya yang sebesar 1,9% untuk 2018. Namun ada potensi inflasi akan lebih dari yang diperkirakan, dengan membaiknya daya beli masyarakat dan dorongan dari pemerintah.
 
Kenaikan suku bunga acuan yang sesuai dengan ekspektasi pasar semestinya positif bagi bursa saham. Namun ada sedikit kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lebih dari tiga kali, sehingga pelaku pasar menjadi agak grogi.
 
Hasilnya adalah bursa saham yang melemah nyaris mendatar, sementara imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS naik mengantisipasi percepatan laju inflasi. Sedangkan dolar AS justru melemah, karena meski ada pertanda kenaikan suku bunga akan agresif tetapi sinyal itu lemah. Kegalauan investor membuat pasar bergerak agak aneh.

Kini pelaku pasar masih mencoba memecahkan makna di balik berbagai penyataan yang dikeluarkan Jerome Powell, Gubernur The Fed, selepas pertemuan. Jika muncul interpretasi baru, bisa saja ada pergerakan di pasar.
 
“Perekonomian semakin kuat dalam beberapa bulan terakhir. Kami mencoba mencari jalan tengah,” sebut Powell. Pernyataan bersayap ini akan menjadi teka-teki yang terus coba dipecahkan oleh pelaku pasar.

(prm)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular