Bisa-bisanya Rusia Dihantam Krisis BBM, Warga Heboh "Panic Buying"
Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan harga bahan bakar di Rusia sejak musim panas lalu kini menjadi perhatian serius pemerintah. Menteri Energi Sergei Tsivilyov mengungkapkan bahwa kepanikan konsumen, perawatan kilang, serta peningkatan permintaan musiman telah memicu kenaikan tajam harga bensin di dalam negeri.
Menurut data resmi, sebagaimana dikutip Moscow Times, harga bensin di Rusia telah naik 11,6% sejak awal tahun, dengan sebagian besar lonjakan tersebut disebabkan oleh serangan drone Ukraina yang menargetkan infrastruktur minyak Rusia dan menyebabkan penutupan sejumlah kilang besar sejak Agustus.
"Pesan-pesan tentang penghentian sementara di beberapa fasilitas juga memicu pembelian panik dan lonjakan harga di bursa," ujar Tsivilyov dalam wawancara dengan kantor berita pemerintah TASS, dikutip Selasa (28/10/2025).
Analisis dari media independen menunjukkan bahwa serangan udara Ukraina merupakan faktor utama krisis bahan bakar di Rusia, setelah mengganggu operasional sedikitnya 22 kilang sejak Agustus dan menimbulkan kekurangan pasokan di stasiun pengisian bahan bakar di setidaknya 52 wilayah Rusia.
Pemerintah, kata Tsivilyov, telah mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan harga grosir bensin domestik yang sempat mencapai rekor tertinggi berulang kali pada Agustus dan September.
Ia menambahkan bahwa permintaan biasanya menurun di musim gugur ketika proses perawatan kilang berakhir, dan hal ini diharapkan membantu mengembalikan keseimbangan di pasar bahan bakar.
"Langkah-langkah pemerintah telah membantu menstabilkan harga domestik," kata Tsivilyov. "Selain itu, kami sedang menyiapkan tindakan tambahan untuk menjamin pasokan yang cukup."
Krisis bahan bakar ini menjadi salah satu tekanan terbaru terhadap ekonomi Rusia yang telah terguncang akibat perang berkepanjangan di Ukraina. Serangan drone Kyiv yang menargetkan kilang dan depot minyak di wilayah Rusia tidak hanya menekan produksi, tetapi juga menimbulkan efek domino pada rantai pasokan domestik, membuat beberapa daerah terpencil mengalami kekosongan bahan bakar.
Sementara itu, kepanikan masyarakat turut memperburuk situasi. Beredarnya kabar tentang gangguan pasokan membuat banyak warga bergegas mengisi penuh tangki kendaraan mereka, menciptakan antrean panjang di SPBU di sejumlah wilayah.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Rusia Ukraina Akhirnya 'Tusuk' Putin? Ekonomi Rusia Loyo