Sepatu Adidas-Nike Baru Harga Murah Marak di RI, Pengusaha Desak Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha alas kaki yang tergabung dalam Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mendesak aparat penegak hukum (APH) mengambil tindakan tegas terhadap praktik impor ilegal. Pasalnya, maraknya sepatu ilegal yang masuk ke pasar, mulai dari pasar tradisional hingga marketplace itu merusak persaingan dan menekan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sampai dengan industri kecil menengah (IKM) alas kaki lokal.
Direktur Eksekutif Aprisindo Yoseph Billie Dosiwoda mengatakan, masalah utama yang terjadi saat ini bukan pada banjirnya barang impor resmi, melainkan pada barang ilegal yang beredar luas.
"Apakah ada sepatu impor murah kalau resmi? Di mana sudah kena PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), SNI (Standar Nasional Indonesia) dan melalui jalur resmi (dikenakan bea masuk)? Saya berani konfirmasi hampir tidak ada (sepatu impor murah). Yang ada impor ilegal," kata Yoseph kepada CNBC Indonesia, Rabu (1/10/2025).
"Kalau impor ilegal sudah pasti jauh lebih murah dan ini yang merusak produk lokal UMKM/IKM alas kaki di dalam negeri yang harus ditindak secara berkelanjutan," tegasnya.
Karena itu, ujarnya, penindakan tidak bisa hanya terfokus pada pasar tertentu seperti Pasar Poncol di Senen atau Pasar Jembatan Item di Jatinegara, Jakarta. Sebab, sepatu ilegal bisa masuk ke berbagai titik distribusi, bahkan di pusat perbelanjaan besar.
"Maka kalau impor ilegal, terlalu kecil bila hanya di Senen dan Jatinegara, karena bisa saja di mal besar juga masuk sepatu impor ilegal. Maka penindakan sepatu ilegal bukan hanya di dua lokasi itu, tapi bagaimana dapat membongkar grosir gudang yang jadi pool, dan penindakan di pintu masuk port, baik di Pelabuhan dan Bandara. Disini yang selalu kita atensi dalam mengatasi masukan bagi APH," jelasnya.
Tak hanya di pasar tradisional, Yoseph turut menyoroti peredaran sepatu impor ilegal hingga dengan sepatu tiruan juga marak di melalui platform online. Ia menyebut, penjualan via marketplace resmi dan media sosial justru semakin menambah keresahan pelaku UMKM.
"Menjadi keresahan kami bagi alas kaki UMKM/IKM adalah penjualan melalui marketplace toko online resmi atau media sosial, karena ini ada sepatu tiruan dengan mirip ilegal atau meniru punya merk global brand atau produk sepatu lokal tetapi dengan harga yang jauh lebih murah. Ini peran APH juga harus mampu menindak hal itu, selain gudang grosiran," kata dia.
Oleh karena itu, Aprisindo meminta pemerintah bersama APH lebih serius dan konsisten membentuk instrumen hukum yang efektif untuk memberantas impor ilegal, mulai dari penindakan cepat di lapangan hingga proses pengadilan.
"Pemerintah bersama APH harus serius konsisten menindak pelaku impor ilegal, bukan hanya alas kaki, baik yang dilakukan WNI/WNA (warga negara Indonesia maupun Asing) sekalipun, dengan membentuk instrumen dan payung hukum secara khusus, tidak panjang dan efektif dari penindakan sampai proses pengadilan dalam waktu singkat, sehingga memitigasi praktik penyalahgunaan penegakan hukum di kasus impor ilegal," pungkas Yoseph.
Sepatu Impor Serang Pasar Senen-Jatinegara
Sebelumnya, dari pantauan CNBC Indonesia di Pasar Poncol Senen dan di Pasar Jembatan Item Jatinegara, Jakarta, terpantau pedagang secara terang-terangan menjual sepatu impor yang diduga ilegal, baik dalam kondisi baru maupun bekas. Khusus sepatu impor baru, kebanyakan merupakan barang tiruan yang harganya jauh lebih murah.
Beberapa pedagang yang ditemui CNBC Indonesia menjual sepatu impor tiruan dengan harga yang cukup miring dan di bawah harga Rp1 juta. Seperti ada sepatu Skechers jenis Go Run, yang dijual seharga Rp550.000 per pasang. Padahal harga aslinya mencapai lebih dari Rp1 juta.
Ada juga merek lain yakni Adidas, Nike, dan Puma. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp100.000 hingga Rp600.000. Bahkan, ada juga yang menjual sepatu dengan harga kurang dari Rp100.000. Namun, kondisinya bekas.
Salah satunya Hamid, pedagang sepatu di pasar loak tersebut, di mana harga-harganya mulai ditawarkan dari Rp250.000 hingga Rp500.000. Contohnya ada sepatu Adidas yang dijual seharga Rp 300.000 per pasang.
"Rp300.000 saja Adidas ini, bisa ditawar jadi Rp250.000," kata Hamid saat ditemui CNBC Indonesia, dikutip Senin (29/9/2025).
Ada juga Sarah, pedagang sepatu impor lainnya juga menjual beberapa merek sepatu sneakers branded di lokasi tersebut. Harga paling mahalnya yakni mencapai Rp550.000 per pasang. Ada beberapa merek ternama seperti Adidas, Nike, dan Skechers.
"Skechers Go Run kami jual Rp550.000 per pasang," ujar Sarah.
Namun yang menarik, banyak sepatu impor bekas yang ditemui di pasar loak tersebut. Kondisi sepatunya pun cukup beragam, ada yang terlihat masih bagus, tetapi juga ada yang sudah ditambal-tambal.
(dce)