FOTO

Mendag-Pengusaha Kupas Tuntas Tantangan & Kebijakan Perdagangan RI

CNBC Indonesia/Faisal Rahman, CNBC Indonesia
Kamis, 29/08/2024 14:23 WIB

Zulkifli Hasan menekankan pentingnya memperluas pasar perdagangan ke Asia, yang memiliki potensi besar berkat letak geografis dan jumlah penduduk yang banyak.

1/8 Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyampaikan pidato utama dalam acara Trade Corner Special Dialogue di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyampaikan pidato utama dalam acara Trade Corner Dialogue di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

2/8 Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyampaikan pidato utama dalam acara Trade Corner Special Dialogue di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkap bahwa pentingnya perluasan pasar perdagangan ke berbagai negara, salah satunya di Asia. Menurut Zulkifli, pasar Asia memiliki potensi yang sangat besar. Hal ini didukung oleh letak geografis dan juga jumlah penduduk Asia yang sangat banyak. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

3/8 Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyampaikan pidato utama dalam acara Trade Corner Special Dialogue di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Karena Asia pasar tunggal. Ini potensi besar sekali. Kalau tidak kita yang diserbu, seperti Filipina Alfamart itu ada 2000 toko makanya bukan tidak mungkin Indonesia dijajah," kata Zulhas dalam Trade Corner Special Dialogue dengan tema "Strategi & Optimisme Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Hingga Tantangan di WTO"  (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

4/8 Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyampaikan pidato utama dalam acara Trade Corner Special Dialogue di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Bara Krishna Hasibuan mengatakan industri nikel misalnya tengah 'glowing' dan sudah ada 50 smelter yang sudah dibangun. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

5/8 Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyampaikan pidato utama dalam acara Trade Corner Special Dialogue di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Lalu apa peran Kemendag, kami berperan memastikan produk yang dihasilkan bisa dipasarkan ke dunia dengan menyelesaikan perundingan perdagangan. Kita sudah selesaikan dengan Uni Eropa," kata Bara. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

6/8 Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyampaikan pidato utama dalam acara Trade Corner Special Dialogue di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Ketua Bidang Kampanye Positif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Edi Suhardi mengungkapkan bahwa pihaknya tetap optimis ekspor minyak sawit akan kembali positif ke depan. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

7/8 Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyampaikan pidato utama dalam acara Trade Corner Special Dialogue di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Hal ini didukung oleh langkah-langkah strategis seperti melakukan diversifikasi ekspor ke berbagai negara yang sangat potensial. Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) mengalami penurunan baik secara bulanan sebesar 36,37% maupun secara tahunan (yoy) sebesar 39,22%. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

8/8 Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyampaikan pidato utama dalam acara Trade Corner Special Dialogue di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Sementara Sekretaris Umum APNI, Meidy Katrin Langkey berharap, Kementerian Perdagangan bisa menggiatkan edukasi dan mempromosikan hasil mineral Indonesia seperti nikel ke negara-negara lainnya. "Karena nikel ini cuma 5 negara. Jepang, China, India, Korsel, kan banyak negara lain butuh bahan baku baterai kita," terang Meidy dalam Trade Corner Special Dialogue CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)