Ekspansif, Keluarga JK Bisnis Smelter Rp 10 T Sampai Baterai Listrik

Suhendra, CNBC Indonesia
Rabu, 12/06/2024 12:57 WIB
Foto: kalla group. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalla Group makin terus ekspansif merambah bisnis-bisnis baru. Bisnis grup dari keluarga Jusuf Kalla (JK) ini mengembangkan bisnis-bisnis baru di luar bisnis inti otomotif, energi, properti, maupun konstruksi yang berbasis Economy, Social & Governance (ESG).

Marketing, Strategy & Digitalization Director KALLA Group  Zumadi SM Anwar mengatakan dalam beberapa tahun ke depan, KALLA Group akan fokus mengembangkan bisnis berbasis Green Energy.

Di sektor hulu misalnya, KALLA Group sudah membangun beberapa Independent Power Producer (IPP) atau listrik swasta untuk pembangkit listrik tenaga air/hydro (PLTA) dengan total kapasitas mencapai 2.060 MW yang tersebar di PLTA Poso Peaker (515MW) berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah dan PLTA Malea (90MW) berlokasi di Tana Toraja, Sulawesi Selatan yang telah beroperasi.


Serta beberapa PLTA lainnya yang masih konstruksi antara lain PLTA Poso 3 (400MW), PLTA Poso 4 (30MW), PLTA Kerinci (350MW) berlokasi di Kab. Kerinci, Jambi, PLTA Mamuju Atas (90MW) dan PLTA Mamuju Bawah (360MW) berlokasi di Mamuju Bawah, Sulawesi Barat serta PLTA BMS (225MW) berlokasi di Luwu, Sulawesi Selatan.

Melalui JV Co, KALLA Group juga sedang mengembangkan eksosistem pembuatan baterai EV mulai dari upstream sampai dengan downstream melalui Eramet Bumi Sulawesi dan Bumi Mineral Sulawesi. Sedangkan di Hilir, KALLA telah hadir menjadi salah satu main dealer motor listrik United EV serta menghadirkan green property di Nipah PARK dan perumahan Bukit Baruga.

Selain itu, KALLA Group juga merambah di bidang smelter yaitu PT. Bumi Mineral Sulawesi yang menggunakan 100% sumber energi terbarukan yang nantinya akan menghasilkan feronikel sebanyak 33.000 ton dan nikel sulfat sebanyak 31.400 ton per tahun di Fase pertama pada tahun 2024 dan di Fase kedua hingga 2027 diproyeksi dapat memproduksi 125.600 ton nikel sulfat per tahun.

"Nilai investasinya Rp 10 triliun," kata Zumadi di Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Strategic Management Division Head KALLA Group Muhammad Shobirin  menambahkan selain ekspansi bisnis, KALLA Group juga menghadirkan berbagai program yang mendukung keberlanjutan antara lain Aksi Mangrove Lestari, yaitu Pengelolaan Ekosistem Mangrove melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dimana KALLA Group akan melakukan penanaman mangrove dengan total luas 24 Ha dengan panjang 6,5 Km di pesisir pantai Kelurahan Tekolabbua Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan dengan memberdayakan nelayan.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Penambang-Smelter Tak Sepakat HPM, Hilirisasi Mineral Terancam?