Teten Dilema, Sebut Alasan Barang Tiktok Murah Masih Misteri
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mengaku dilema, antara influencer atau UMKM di dalam negeri. Selain itu, dia mengungkapkan, belum mendapat jawaban jelas alasan penyebab barang yang dijual di Tiktok bisa murah.
Menurut Teten, dia sudah menanyakan kepada pihak Tiktok penyebab harga yang dijual di platform itu bisa murah. Namun, Tiktok belum menjawab dengan pasti.
"Sudah ketemu dengan Tiktok. Ingin kerja sama, kita ada koperasi. Kenapa harga begitu murah, ini memukul UMKM kita enggak bisa bersaing. Hampir enggak masuk akal, biaya logistik, promosi," kata Teten ditemui di kantor Kementerian UKM, Jakarta, Kamis (14/9/2023).
"Belum [ada jawaban]. Mereka bilang itu seller-nya yang jual," ujarnya menambahkan.
Teten juga mengungkapkan telah berdiskusi dengan para seller. Menurut penuturan mereka tidak bisa bersaing lagi.
Dalam kesempatan itu, Teten juga meminta semua e-commerce untuk bisa membantu UMKM Indonesia. Termasuk memiliki kepedulian untuk mendukung usaha-usaha tersebut.
Dia mengatakan jangan membenturkan seller dengan UMKM yang memproduksi barang. Penjual maupun influencer mendapatkan benefit jualan, namun di sisi lain UMKM mulai kesulitan.
"Di sisi lain ada UMKM yang produksi sudah enggak bisa produksi lagi, lumpuh," jelas Teten.
Menurutnya masalah ini menjadi dilema, yakni memilih antara influencer dan seller yang untung banyak atau UMKM yang mengalami kesulitan karena masalah ini.
"Apakah kita tadi di satu sisi ada para seller influencer yang menikmati mendapatkan benefit medsos (media sosial) ecommerce. Tidak punya produk seller. Menghadapi UMKM produsen yang mati, mau belain yang mana?" kata dia.
Karena masalah UMKM ini akan berdampak pada masyarakat yang mendapatkan pekerjaan dari usaha tersebut. Menurut data 97% lapangan kerja berasal dari UMKM, artinya produksi bisa hancur jika produksi masih bermasalah.
"Dihantam produk UMKM dgn produk luar yang sangat murah. Ingat 97% lapangan kerja di UMKM, kalau produksi kita sampai hancur lumpuh pengangguran meningkat, daya beli turun, pasar lesu," tukasnya.
(dce)