
Ternyata Ini Alasan Teten Mau Atur TikTok Cs Jualan di RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Barang-barang impor asal China kini membanjiri pasar Tanah Air, salah satunya masuk melalui perdagangan lokapasar alias e-commerce. Hal ini menjadi sorotan pemerintah lantaran meresahkan pelaku usaha lokal karena produk-produk China cenderung jauh lebih murah dibandingkan produksi lokal.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, pasar Indonesia menjadi sasaran empuk bagi produk-produk negara tirai bambu untuk menjajakan dagangannya. Untuk itu, ujarnya, perlu dilakukan pengaturan.
"Kalau kita tidak mengatur siapa yang bodoh. Jadi bukan saya mau melarang TikTok. Saya contohkan di China pengaturannya cukup clear. Platform digital tidak boleh monopoli. Medsos (media sosial) ya medsos, dagang ya dagang. Kalian beritakannya melarang jadi ke mana-mana. Kan ngawur," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa, (12/9/2023).
Menurutnya, tak heran jika perdagangan di negara yang dipimpin oleh Xi Jinping tersebut kuat. Sebab, China memiliki aturan yang cukup ketat soal tata niaga, termasuk ekonomi digitalnya. Sehingga, China dapat bertahan pada gempuran perkembangan teknologi yang masuk ke ranah perekonomian.
"Ekonomi digital di Tiongkok 90% dikuasai oleh domestik, asing itu hanya 10%. Karena mereka mengatur demikian ketatnya," tuturnya.
Teten mengungkapkan, Indonesia seharusnya juga bisa meniru China yang menjadi salah satu negara dengan capaian akselerasi digital yang bagus. Sebab, digitalisasi dapat melahirkan ekonomi baru di negara tersebut dengan tetap melindungi pasar domestiknya.
"Saya kira kita harus meniru seperti China. China itu transformasi digitalnya melahirkan ekonomi baru bukan membunuh ekonomi lama," sebutnya.
Teten melanjutkan lebih jauh, aturan di China juga memisahkan platform perdagangan daring dari media sosial. Misalnya, TikTok menerapkan platform media sosial berbeda dengan platform dagang dipisah.
Teten menyayangkan, di Indonesia belum ada aturan terkait ini. Padahal, jika tidak segera diatur ekonomi digital bisa mengancam perekonomian dalam negeri.
"Ini bisa jadi ancaman bagi ekonomi domestik. Jadi transformasi digital ini bisa membunuh ekonomi lama," pungkasnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Teten Dilema, Sebut Alasan Barang Tiktok Murah Masih Misteri