Mentan Ungkap 560.000 Ha Pertanian Terancam Petaka El Nino

Damiana, CNBC Indonesia
30 August 2023 13:15
Seorang petani mengamati padi yang mengalami kekeringan di Desa Kramat, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (9/8/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Seorang petani mengamati padi yang mengalami kekeringan di Desa Kramat, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (9/8/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sebanyak 560.000 hektare (ha) areal pertanian terancam mengalami kekeringan ekstrem akibat El Nino. Yaitu, fenomena iklim yang bisa memicu penurunan curah hujan dan anomali kenaikan suhu permukaan.

"Setiap kejadian El Nino ekstrem berpotensi menyebabkan kekeringan sekitar 560.000 hektare, sedangkan pada kondisi normal hanya 200 ribu hektare," kata Syahrul saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Rabu (30/8/2023).

Untuk itu, katanya Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan Gerakan Nasional (Gernas) El Nino. yaitu pertambahan pertanaman 500.000 ha di 100 kabupaten di 10 provinsi.

Mengutip paparan Syahrul saat raker, program Gernas dilakukan di 6 provinsi utama, yaitu:

- Sumatra Utara: 13 kabupaten, 45.000 ha
- Sumatra Selatan: 10 kabupaten, 74.500 ha
- Jawa Barat: 6 kabupaten. 39.500 ha
- Jawa Timur: 14 kabupaten, 59.000 ha
- Jawa Tengah: 22 kabupaten, 86.000 ha
- Sulawesi Selatan: 11 kabupaten, 81.000 ha.

Selain itu, Gernas juga dilakukan di 4 provinsi pendukung, yaitu:

- Lampung: 6 kabupaten, 36.000 ha
- Banten: 4 kabupaten, 16.000 ha
- Kalimantan Selatan: 9 kabupaten, 51.000 ha
- NTB: 5 kabupaten, 12.000 ha.

"Upaya yang juga dilakukan mengantisipasi dan adaptasi El Nino adalah mengidentifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan. Serta, mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning, dan hijau," papar Syahrul.

"Juga, melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan serta penyediaan benih tahan kekeringan dan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan)," katanya.

Rapat Kerja Mentan dengan Komisi IV DPR, Rabu (30/8/2023)Foto: Rapat Kerja Mentan dengan Komisi IV DPR, Rabu (30/8/2023)
Rapat Kerja Mentan dengan Komisi IV DPR, Rabu (30/8/2023)

3 Wilayah Zona Merah

Sebelumnya, Syahrul mengungkapkan, ada 3 wilayah di Indonesia yang masuk kategori zona merah kena dampak El Nino.

Di sisi lain, dia menambahkan, telah membagi wilayah-wilayah RI ke dalam 3 zona, berdasarkan tingkat keparahan yang disebabkan El Nino.

Menurut Syahrul, pembagian zona terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem El Nino atau musim kering panjang yang diperkirakan berlangsung hingga September mendatang

"Zona pertama adalah zona merah yang berstatus defisit, zona kedua adalah zona kuning yang memiliki sumber air cukup. Dan, terakhir zona hijau yang memiliki air melimpah atau dalam kata lain zona yang harus di-booster (diperkuat)," ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Rabu (30/8/2023).

"Saya sudah membagi wilayah dengan zona. Dari 38 provinsi katakan lah yang merah, Papua, Bali, dan Banten. Tapi yang lain kan banyak yang kuning dan sebagian lainnya banyak yang hijau, itulah yang kita booster," kata Syahrul.

Seperti diketahui, BMKG sebelumnya sudah memperingatkan fenomena El Nino akan menyebabkan musim kemarau tahun ini lebih ekstrem dibandingkan musim kemarau tahun 2020, 2021, dan 2022.

Akibat El Nino itu, kata Syahrul, produksi beras Indonesia akan terkena dampak, sekitar 300 ribu sampai 1,2 juta ton.

Sementara itu, Syahrul mengatakan, pihaknya juga mempererat kerja sama pendataan penggilingan padi dan stok beras sebagai upaya bersama menghadapi tantangan dan krisis global.

Dia mengutip hasil survei BPS tahun 2020 yang menyebutkan jumlah penggilingan padi di Indonesia mencapai 169.788 unit. Dengan rincian penggilingan berskala kecil sebanyak 161.400 unit, skala menengah 7.332 unit dan skala besar sebanyak 1.056 unit.

"Kerja sama ini di antaranya meliputi pendataan stok padi yang ada di penggilingan seluruh Indonesia," katanya.

"Saya mohon kepada seluruh jajaran Kementan untuk memperkuat kolaborasinya dengan jajaran Polri karena yang kita hadapi ini adalah El Nino dan krisis lainnya," ujarnya.

Ketua Satgas Pangan Mabes Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyebutkan, siap memberi dukungan penuh terhadap jalannya program Kementan.

"Diantaranya adalah mengamankan stok beras melalui pendataan penggilingan padi di seluruh Indonesia. Terutama teman-teman di Polres untuk mengecek penggilingan sampai pada distribusinya," katanya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap RI Panas Mendidih, Ini Kata Menteri Jokowi

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular