Siap-siap RI Panas Mendidih, Ini Kata Menteri Jokowi

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
22 May 2023 16:45
Kekeringan di Cibarusah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kekeringan di Cibarusah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini akan potensi musim kemarau tiba lebih awal tahun 2023 ini, di mana diprediksi mencapai puncak pada bulan Agustus nanti. Selain itu, curah hujan yang turun selama musim kemarau diprediksi akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pun mulai melakukan persiapan. Dengan membentuk gugus tugas dalam menghadapi cuaca ekstrim El Nino. 

"Saya meminta untuk dibentuk gugus tugas di setiap wilayah. Kita semua harus duduk bersama untuk merumuskan semuanya, dimulai dari pemetaan wilayah, konsep kelembagaan, hingga rencana aksinya," kata Syahrul dalam keterangan tertulis, Senin (22/5/2023). 

Gugus tugas berbasis wilayah penting untuk segera dibentuk. Setiap wilayah membutuhkan penanganan yang berbeda. Ada wilayah kategori hijau yang tidak terdampak sehingga produksinya tidak terganggu. Tapi ada juga wilayah kategori kuning dan merah yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Setiap pemerintah daerah harus jeli membaca kebutuhan wilayahnya," jelasnya.

Dia menambahkan, manajemen air untuk kebutuhan pertanian menjadi titik krusial dalam menghadapi El Nino. Setiap daerah diminta untuk menampung air sehingga pada saat El Nino terjadi, ketersediaan untuk menanam bisa tercukupi.

Selain manajemen air, Syahrul meminta daerah untuk memerhatikan varietas yang digunakan, yaitu menggunakan varietas yang tahan kekeringan  atau beradaptasi pada efek El Nino.

Sementara untuk pemupukan, daerah diharapkan dapat menerapkan metode pemupukan berimbang.

"Pengembangan pupuk organik harus dilakukan secara masif dengan tetap seimbang menggunakan pupuk kimia tidak lebih dari 50 persen," kata Syahrul.

"Kita bersiap dengan mengambil prediksi terjelek tapi jangan sampai melemahkan kita," cetusnya.

Mengutip situs resmi Kementerian Pertanian (Kementan), El Nino sering dikaitkan dengan peningkatan suhu permukaan laut dan penurunan curah hujan di beberapa wilayah.

"Hal ini dapat menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan, mengurangi ketersediaan air untuk pertanian. Tanaman membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik, dan kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen," tulis Kementan.

Sementara itu, Detik melansir, BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya menyebutkan, selain curah hujan yang lebih normal atau lebih kering, pemanasan suhu laut atau El Nino juga akan memicu peningkatan suhu. Diperkirakan akan terjadi kenaikan suhu 1 sampai 1,5 derajat Celcius. 


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Siap-Siap 'Panas Mendidih', Mentan Warning Krisis Pangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular