Mentan: Saya Pernah Dapat Bintang Mahaputera Pertanian

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
04 July 2023 15:25
Syahrul Yasin Limpo (Dok: Kementan)
Foto: Syahrul Yasin Limpo (Dok: Kementan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak salah memilihnya sebagai anak buah dalam jajaran kabinet pemerintahan. Hal itu disampaikan saat menyampaikan pidato arahan dalam Forum Diskusi 'Meskipun El Nino, Bisa Panen', Selasa (4/07/2023).

Dalam pidato arahannya, Syahrul menceritakan pengalamannya menangani krisis pangan, salah satunya diakibatkan fenomena El Nino. Yaitu, fenomena anomali kenaikan suhu permukaan laut yang bisa memicu panas atau kemarau lebih ekstrem dibandingkan musim kemarau biasanya. 

Dia mengatakan, El Nino terparah yang pernah melanda Indonesia salah satunya adalah yang terjadi tahun 2015. Namun, kata dia, saat menjabat jadi Gubernur Sulawesi Selatan, justru bisa bertahan dan mampu mengatasi efek domino El Nino. 

"El Nino bukan barang baru, mungkin lebih jahat dari yang lalu tapi paling tidak dasar-dasarnya sama. Saya pernah Lurah kok, menghadapi seperti ini. Pernah camat, bupati, pernah gubernur. 2015 itu El Nino yang paling keras. Maaf, saya tidak membanggakan diri, saya mengabdi kepada bangsa ini dan ibadah," katanya dikutip dari tayangan video akun Youtube Perhimpi Indonesia.

"Saya bukan cari uang, bukan korupsi. Saya pernah dapat Bintang Mahaputera Utama dari negara, karena Sulawesi Selatan, saya gubernurnya, memberi makan bagi 17 provinsi di saat krisis. Bintang Mahaputera Utama atas nama pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Jadi nggak salah juga kalau Presiden memilih saya. Saya kerja sampai akhir, Insyaalah," ujar Syahrul.

Syahrul pun meminta semua jajaran anak buahnya fokus bersama menangani efek El Nino di Indonesia, terutama bagi produksi pangan nasional.

Dia juga meminta Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi) mengawal ketat upaya pemerintah dalam menangani dan mengantisipasi El Nino. 

"Kita tinggal cari peluang yang ada, sudah ada pengalaman El Nino. Pasti ada cara-cara yang bisa dilakukan," katanya. 

"Dunia tidak lagi baik-baik saja. Kenapa? Karena El Nino serang seluruh dunia dan menghajar lebih dari 78% lahan pertanian di Indonesia. Lalu apakah kita harus menyerah? Tidak," cetusnya. 

Salah satu antisipasi yang harus dilakukan, lanjutnya, mendorong pemerintah daerah untuk menyiapkan lumbung pangan di daerahnya masing-masing. Menurut Syahrul, dampak El Nino bisa sangat berbahaya jika tidak diantisipasi secara tepat dan cepat. 

"Lumbung dibutuhkan bagi kita dalam menghadapi El Nino. Setiap daerah harus memiliki stok yang banyak. Bila buffer stock tidak kuat, El Nino bisa sangat berbahaya. Tugas utama pemerintah adalah menyediakan pangan untuk dikonsumsi masyarakat. Kalau kondisi pangan tidak baik, sama saja usaha kita menjadi nol," katanya.

"Buat apa kita punya jalan dan segala fasilitas bagus tapi tidak ada makanan untuk rakyat," tukas Syahrul.

Selain mempersiapkan lumbung pangan, Syahrul meminta setiap daerah untuk menyiapkan lahan percontohan seluas 1.000 ha. Yang akan menjadi lokomotif bagi peningkatan kapasitas produksi daerah tersebut.

"Biar petani dan warga bisa melihatnya sebagai contoh, seperti pengelolaan air atau pemanfaatan pupuk organik. Dengan lahan tersebut, masyarakat bisa meningkatkan hasil produksi berbagai komoditi pangan," pungkasnya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap RI Panas Mendidih, Ini Kata Menteri Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular