El Nino 'Serang' RI, Mentan Sebut 6 Provinsi Ini Juru Selamat

Damiana, CNBC Indonesia
17 July 2023 16:05
Suasana luas area lahan pertanian di Kecamatan Cibarusah yang mengalami kekeriangan akibat musim kemarau, Desa Ridogalih, Cibarusa, Jawa Barat. Dikutip berita Cikarang.com Camat Cibarusah, Enop Can mengatakan saat ini terdapat kurang lebih 50 hektar lahan pertanian yang ada di wilayahnya mengalami kekeringan. Lahan pertanian itu tersebar di 3 desa, yakni Ridogalih, Ridomanah dan Sirnajati. berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi per tanggal 15 Juni 2019, dari total 22.174 hektare lahan pertanian yang tersebar di 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi, sebanyak 791 hektar telah dilanda kekeringan. Kekeringan lahan pertanian di Kabupaten Bekasi terjadi di 3 kecamatan yakni Bojongmangu 716 hektar, Sukatani 47 hektar dan Cibarusah 28 hektar. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Suasana lahan pertanian yang mengalami kekeriangan akibat musim kemarau, Desa Ridogalih di Kecamatan Cibarusah, Jawa Barat, Senin (8/7/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memperingatkan, Indonesia bisa mengalami efek buruk El Nino jika tak segera ditangani dengan baik. Karena itu, Syahrul mendorong penguatan produksi pangan di 6 provinsi.

Keenam provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, dan Lampung.

Syahrul mengatakan, keenam provinsi tersebut selama ini berperan sebagai sentra produksi pangan nasional. Keenam provinsi itu, katanya, bisa jadi penyelamat RI menghadapi iklim ekstrem El Nino. Yaitu terjadinya kekeringan atau panas ekstrem dari biasanya.

"Saya sudah lapor kepada Presiden bahwa yang bisa menyelamatkan Indonesia ada enam provinsi. Salah satunya Sumatra Selatan. Dan beliau sudah setuju untuk segera disiapkan langkah-langkahnya," kata Syahrul dalam keterangan resmi, Senin (17/7/2023).

"Dampak El Nino terhadap pertanian nasional akan sangat besar bila tidak ditangani dengan baik. Kekeringan dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen," tambahnya.

Syahrul mengatakan, El Nino akan menyebabkan penundaan penanaman tanaman yang berimbas pada penurunan luas tanam, bahkan kegagalan panen.

"Selain itu, penyakit akan bermunculan. Terutama pada kawasan yang terkena kekeringan ekstrem," katanya.

Untuk itu, dia mengaku telah menyiapkan 9 langkah sebagai strategi mengantisipasi iklim ekstrem efek El Nino, yaitu:

- identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan
- percepatan tanam
- peningkatan ketersediaan peralatan dan mesin pertanian (alsintan)
- peningkatan ketersediaan air
- penyediaan benih tahan kekeringan
- program 1.000 ha
- pengembangan pupuk organik terpusat dan mandiri
- dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian
- penyiapan lumbung pangan sampai tingkat desa.

"Kita memiliki program 1.000 ha adaptasi dan mitigasi dampak El Nino untuk setiap kabupaten. Jika semua kabupaten kompak, masalah Indonesia selesai," kata Syahrul.

Sebelumnya, PBB melalui Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO) bahkan telah mengeluarkan laporan pemantauan terbaru mengenai peluang terjadinya El Nino pada tahun 2023. Tim peneliti dari WMO memprediksi El Nino yang bakal terjadi dalam kategori kuat sehingga dampaknya bisa lebih besar.

BMKG juga telah memperingatkan, tahun ini Indonesia akan mengalami El Nino, fenomena iklim yang memicu suhu panas dan kemarau lebih ekstrem. Berdasarkan hasil Monitoring ENSO Junni 2023, BMKG menyebut El Nino akan terjadi pada semester-II tahun 2023 dengan kategori lemah-moderat.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap RI Panas Mendidih, Ini Kata Menteri Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular