Terkuak! Keramik Impor China Serbu RI Pakai Modus Ini

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
03 July 2023 15:55
Keramik Impor (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Keramik Impor (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gempuran keramik impor dari China terus masuk ke tanah air. Industri keramik pun resah dengan mengajukan inisiasi penyelidikan antidumping.

Apalagi ada pengalihan ekspor dari China yang sebelumnya ke Amerika Serikat, Eropa hingga Timur Tengah ke RI karena negara-negara tersebut sudah menerapkan antidumping terhadap produk China.

Langkah itu sebagai antisipasi safeguard yang sudah memasuki masa perpanjangan kedua dan akan berakhir bulan Oktober tahun 2024. Tahun 2023 besaran Safeguard sebesar 15% dan tahun 2024 turun ke 13%.

Besaran safeguard tersebut dirasa sudah tidak berdampak positif jika dibandingkan Pemerintah China yang memberikan tax refund 14%.

"Sangat disayangkan defisit US$ 1,2 miliar yang sesungguhnya tidak perlu terjadi karena industri keramik nasional memilki kemampuan kapasitas produksi yang besar yakni 550 juta m2/tahun dan saat ini jalan dengan tingkat utilisasi 70%," ungkap Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto kepada CNBC Indonesia, Senin (3/7/2023).

Keramik Impor (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Keramik Impor (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Keramik Impor (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Defisit itu merupakan selisih antara angka impor dan ekspor keramik sejak penerapan safeguard tahun 2018 hingga 2022. Untuk itu, pihaknya gencar mengedukasi pasar dengan menyampaikan bahwa ketahanan/kekuatan breaking strength maupun bending strength jauh lebih kuat dari produk impor serta lebih tahan terhadap noda maupun kotoran.

"Karena itu Asaki mengharapkan dukungan Pemerintah untuk segera menerapkan antidumping terhadap produk keramik China seperti halnya telah diterapkan Antidumping untuk bahan baku material keramik yaitu Fritz dari China sejak tahun 2017," kata Edy.

Upaya itu perlu dilakukan karena ancaman gempuran impor China terus membayangi, hal ini terlihat dari kapasitas terpasang produksi produk keramik jenis B1A anggota Asaki saat ini sekitar 140-150 juta m2 per tahun, namun hanya bisa berjalan 50%. Edy pun membongkar cara kerja keramik impor ini.

"Penyebabnya karena gempuran produk impor sejenis dari China yang melakukan praktik unfair trade seperti tax subsidi 14%, praktik indikasi dumping, serta pengurangan ketebalan keramik yang sebelum Safeguard diberlakukan di tahun 2018 memiliki ketebalan 9,5mm-10mm dan saat ini dikurangi menjadi 7,2mm-8mm," sebut Edy.

Saat ini pemerintah melalui Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) sudah memulai penyelidikan antidumping terhadap impor produk ubin keramik dari Tiongkok. KADI telah menyampaikan informasi terkait dimulainya penyelidikan tersebut di atas kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik industri dalam negeri, importir, eksportir/produsen dari negara tertuduh yang diketahui, Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara tertuduh hingga perwakilan pemerintah tertuduh yang berada di Indonesia. Pasalnya, indikasi dumping itu makin terlihat jelas.

"Setelah meneliti dan menganalisis berkas permohonan tersebut, KADI menemukan bahwa terdapat indikasi impor produk ubin keramik yang diduga dumping, kerugian material bagi pemohon, serta hubungan kausal antara kerugian pemohon dan impor produk ubin keramik dumping yang berasal dari negara yang dituduh," ucap Ketua KADI Donna Gultom.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Keramik RI Dihantam Krisis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular