RI Borong Cabai China & Malaysia, Impor Pangan Auto Naik!
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya lonjakan impor cabai Indonesia pada Januari 2023. Terutama jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (yoy).
Mengutip data impor komoditas pangan tertentu yang diterima CNBC Indonesia, volume impor cabai pada awal tahun ini mencapai 4,18 juta kilogram. Naik 237,07% dari catatan Januari 2022 sebanyak 1,24 juta kilogram.
Kendati begitu, bila dibandingkan dengan realisasi impor cabai pada Desember 2022 yang sebesar 7,51 juta kilogram, catatan pada Januari 2023 turun 44,29% (mtm).
Cabai-cabai tersebut Indonesia impor paling banyak dari India, mencapai 3,39 juta ton atau naik 216,61 yoy dan turun 44,49% mtm. Selanjutnya dari China 789 ribu kilogram atau naik 400,11% yoy dan turun 43,42% mtm.
Lalu cabai impor ini didatangkan dari malaysia sebanyak 1.000 kilogram atau turun 91,13% yoy dan turun 56,67% mtm. Dari Australia sebanyak 86 kilogram atau naik 616,67% mtm karena pada Januari 2022 tak tercatat impor cabai dari negara itu.
Demikian juga dari Singapura, yang pada Januari 2023 tercatat impor cabainya sebanyak 6 kilogram. Angka ini naik sebesar 100% dibandingkan dengan catatan pada Desember 2022, sedangkan pada Januari 2023 tidak ada catatan impor dari negara ini.
Sebelum masuknya data-data impor cabai ini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah memang tengah mewaspadai kenaikan harga sejumlah bahan pangan jelang Ramadhan, termasuk cabai.
Untuk cabai, menurutnya, kenaikan harga terjadi jika permintaan yang tinggi sedangkan produksinya sangat tergantung cuaca. "cabai, takut cuaca sama bawang," kata dia di kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (10/1/2023).
Untuk mengantisipasi lonjakan harga dan minimnya pasokan jelang dan saat bulan puasa, Kementerian Perdagangan akan menyiapkan subsidi transportasi atau logistik. Namun ia meyakini produksi dalam negeri masih akan stabil.
"Kalau produksi kan stabil. Justru kalau kebutuhan cepat, harga tinggi itu pemerintah siapkan subsidi untuk transportasi dan harga," tutur Zulhas.
Sebagai catatan, impor pangan RI melesat naik di awal tahun ini. Mulai dari cabai, kentang, ikan dan gula merengsek naik. Kemendag sendiri membenarkan bahwa hampir 65% bahan pangan mentah Tanah Air dipenuhi melalui impor.
(haa/haa)