Ditanya Soal Mafia Beras, Ini Jawaban Buwas
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras terpantau masih melanjutkan tren naik, semakin menjauhi harga tertinggi di tahun 2022. Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga beras hari ini, Selasa (31/1/2023), naik Rp30 jadi Rp11.600 per kg untuk jenis medium dan naik Rp40 jadi Rp13.240 per kg untuk jenis premium.
Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran, data dikutip pukul 18.47 WIB.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) sempat mengeluhkan harga beras yang terus naik, padahal sudah menggelontorkan beras lewat Operasi Pasar (OP).
Dia pun menyebutkan adanya aksi mafia yang membuat harga beras tak kunjung turun.
Namun, Buwas tetap saja enggan mengungkapkan mafia beras yang dimaksud. Buwas selalu berkelit dan mengatakan urusan mafia beras ada di Satgas Pangan.
Hanya saja, ujarnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas hari ini, sudah mewanti-wanti agar mengawasi penyaluran beras supaya tidak hilang. Untuk itu, kata dia, Bulog bekerja sama dengan Satgas Pangan, Food Station, juga meminta masyarakat ikut mengawasi gerak-gerik mafia beras.
"Jadi tadi sudah saya sampaikan, Bapak Presiden bilang, maka harus diawasi, tidak bisa kalau hanya dilepas begitu saja," kata Buwas kepada wartawan usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR, Selasa (31/1/2023).
"Makanya saya tadi kerja sama, tadi juga sampaikan Satgas Pangan, saya ke Food Station, saya juga berharap dari semua (masyarakat) ikut mengawasi," ujarnya.
Jika tidak diawasi dengan cermat, lanjut Buwas, beras impor berkualitas premium, yang akan digelontorkan ke pasar bisa hilang dan dijual dengan harga komersial. Oleh oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan yang setinggi-tingginya.
"Karena, ini kalau kita nggak diawasi, ini beras yang akan kita gelontorkan yang tadi saya katakan adalah beras premium, beras dengan kualitas bagus dan harga murah, ini nanti bisa hilang. Karena itu nanti akan dijual komersil dan untuk kepentingan perdagangan betul, keuntungan yang setinggi-tingginya. Nah ini yang harus kita jaga," tuturnya.
Buwas mengaku kebingungan, karena sampai dengan saat ini harga beras masih tinggi meski beras impor sudah diguyur ke pasar.
"Kita sudah supply dengan impor. Namun demikian, faktanya beras itu masih mahal. Nah ini sedang kita jajaki bersama-sama. Saya harus ikut bersama-sama dengan teman yang lain, terutama nanti Satgas Pangan untuk mengawasi. Karena, ini sekarang kita sudah mulai gelontorkan beras yang impor, dan beras itu kita lepas dengan harga Rp 8.300 per kg. Dengan harapan beras ini nanti sampai kepada konsumen itu juga murah," tuturnya.
"Maret kita sudah mulai panen. Saya yakin kebutuhan akan tercukupi. Tugas kepada Bulog yang dari negara yang 2,4 juta ton itu akan serap dari dalam negeri semua. Jadi dari dalam negeri kita akan upayakan. Saya justru berharap nanti panen raya ini betul-betul produksinya besar," pungkasnya.
(dce)