CNBC Indonesia Research

Berjaya di Era Penjajahan, Inggris Hidupkan Lagi Batu Bara

Maesaroh, CNBC Indonesia
09 December 2022 12:40
Tambang terbuka Banks Group Shotton di Northumberland, Britain,
Foto: REUTERS/Barbara Lewis

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri batu bara pernah membawa Inggris menjadi raja dunia di era penjajahan. Seiring perubahan zaman dan tuntutan penggunaan energi bersih, Inggris kemudian meninggalkan pasir hitam. Keputusan Inggris untuk membuka kembali tambang batu bara pun kini mengagetkan dunia.

Revolusi Industri Inggris pada pada 1760-1840 Masehi adalah bukti sahih bagaimana batu bara telah mengubah wajah perekonomian Inggris, bahkan dunia.

Penggunaan mesin uap yang mempercepat industrialisasi pada baja, kimia, hingga tekstil bertumpu pada batu bara. Lonjakan permintaan pun membuat produksi batu bara melambung dari 5,2 juta ton pada 1750 menjadi 62,5 juta ton pada 1850. Puncak produksi batu bara Inggris tercatat pada 1913 yakni 292 juta ton.

Lonjakan tersebut juga membuat Inggris terus menggali dan menggali sumber batu bara hingga ke dalam perut bumi. Industrialisasi kemudian juga membuka ratusan kilometer jalur kereta untuk mengangkut batu bara. Tenaga manusia hingga hewan kemudian terpinggirkan.

Revolusi Industri membantu Inggris menjadi penguasa dunia dengan melebarkan wilayah kekuasaan di sekitar 155 negara jajahannya. Imperialiasme modern yang bertumpu pada penjajahan ekonomi pun kemudian berkembang.

Namun, lonjakan penggunaan batu bara tidak hanya menghasilkan dampak negatif. Penggalian yang semakin dalam kerap membuat kecelakaan dan insiden besar terjadi.

Salah satu yang paling terkenal adalah tragedi Felling dekat Gateshead pada Mei 1812. Kejadian tersebut menewaskan 92 pekerja. Namun, bencana paling mematikan dalam sejarah industri batu bara Inggris terjadi di kota Senghenydd. Inisden pada 14 Oktober 1913 tersebut merenggut nyawa hingga 439 penambang.

Revolusi IndustriFoto: https://wp.lancs.ac.uk/
Revolusi Industri

 

Industri batu batu bara Inggris dengan cepat jatuh setelah 1960 karena volatilitas harga pasir hitam. Penutupan tambang-tambang mereka juga membuat industri batu bara Negara Three Lions ambruk.

Penutupan sejumlah tambang juga bagian dari upaya mereka untuk memensiunkan semua pembangkit listrik batu bara mereka pada 2025.

Dengan penutupan tambang-tambang milik mereka, produksi batu bara Inggris pun jeblok.  Inggris masih memproduksi batu bara sebanyak 18,34 juta ton pada 2010, tetapi produksinya anjlok dan tak sampai single digit sejak 2015.

Pada 2021, Inggris hanya memproduksi batu bara sebanyak 1,1 juta atau 292 kali lebih rendah dibanding puncak produksi mereka pada puncaknya di 1913.

Jumlah tenaga kerja di industri tersebut juga anjlok dari 1,2 juta pada 1913 menjadi hanya sekitar 600 atau anjlok hampir 2.000 kali lipat.



Merujuk pada data Departemen Bisnis, Energi, dan Strategi Industri Inggris, permintaan batu bara di Inggris naik 2,8% menjadi 7,3 juta ton pada 2021.

Kenaikan permintaan sebagian besar datang dari pembangkit listrik. Selain menghidupkan pembangkit, batu bara juga dimanfaatkan untuk coke manufacture atau proses metalurgi pada industri baja.

Konsumsi batu bara yang disedot oleh pembangkit listrik Inggris naik 14% pada 2021 menjadi 2,7 juta ton. Kenaikan konsumsi terjadi karena melandainya produksi listrik energi terbarukan, terutama dari tenaga bayu/angin.

Impor, produksi, dan penggunaan batu bara InggrisFoto: Departemen Bisnis, Energi, dan Strategi Industri Inggris
Impor, produksi, dan penggunaan batu bara Inggris


Inggris sendiri hanya mampu menghasilkan batu bara sebanyak 1,1 juta ton pada 2021 atau turun 37% dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi tersebut juga menjadi yang terendah sepanjang sejarah.

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, produksi batu bara Inggris menyusut 94%. Mereka pun mesti impor untuk menutupi kebutuhan. Impor batu bara meningkat 1,7% pada 2021 menjadi 4,6 juta ton. Impor batu bara kokas naik 2,6% pada 201 menjadi 2,1 juta ton. Pemasok utama adalah Rusia, Amerika Serikat, dan Australia.

Pada tahun lalu, pembangkit batu bara berkontribusi terhadap 2,1% total energi yang dihasilkan. Angka tersebut turun drastis jika dibandingkan pada 2010 yang masih mencapai 28%.

Produksi listrik Inggris per sumber energiFoto: Departemen Bisnis, Energi, dan Strategi Industri Inggris,
Produksi listrik Inggris per sumber energi


Hingga akhir 2021, Inggris masih memiliki delapan tambang dalam dengan produksi mencapai 94.000 ton pada 2021, turun 9%  dibandingkan 2020.

Jumlah tersebut turun drastis karena pada 2015, sepertiga dari produksi Inggris yang mencapai 8,6 juta masih disumbang oleh tambang dalam.

Inggris juga masih mengoperasikan tiga tambang terbuka pada 2021 dengan produksi sebanyak 1 juta ton pada 2021, turun 39% karena dampak Covid-19.

Impor batu bara Inggris pada kuartal I-2022 masih berada di angka 1 juta ton, tetapi kemudian merangkak naik menjadi 1,4 juta ton pada kuartal II-2022. Jumlah tersebut melonjak 44% dibandingkan kuartal II-2021. Sebaliknya, produksi batu bara mereka pada kuartal II-2022 anjlok 48% menjadi 190.000 ton.

Impor diperkirakan melonjak pada kuartal II dan IV -2022 untuk persiapan musim dingin. Times bahkan melaporkan Inggris mengimpor batu bara sebanyak 560.000 ton hanya untuk Oktober 2022. Jumlah tersebut naik 93% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Perang Rusia-Ukraina yang melambungkan harga energi membuat sejumlah negara Eropa, mulai dari Jerman, Belgia, hingga Belanda mengoperasikan kembali pembangkit listrik berbasis batu bara mereka.

Inggris juga memutuskan untuk memperpanjang usia pembangkit batu bara Uniper SE. Salah satu unit mereka Ratcliffe-1 seharusnya pensiun pada September 2022, tetapi diperpanjang hingga dua tahun ke depan.

Langkah lebih drastis bahkan dilakukan Inggris Raya. Menteri Komunitas dan Perumahan Inggris Michael Gove mengizinkan dibukanya tambang batu bara Whitehaven di Cumbria, dekat barat laut Inggris.

Langkah ini memicu protes keras karena Inggris dinilai mengkhianati komitmen dalam mengurangi emisi lingkungan. Namun, pemerintah bersikukuh jika pembukaan tambang batu bara di Cumbria akan mendatangkan lebih banyak manfaat.


Inggris menegaskan bahwa produksi tambang tersebut akan lebih ditujukan untuk kepentingan industri baja, bukan sumber energi pembangkit. Tambang tersebut akan mengekstrak batu bara kokas di bawah Iris Sea. Hasil ekstraksi akan dimanfaatkan untuk produksi baja di Inggris dan Eropa.

Inggris juga memperkirakan tambang tersebut akan menciptakan 500 tenaga kerja.

Departemen Bisnis, Energi, dan Strategi Industri Inggris memperkirakan mereka memiliki cadangan batu bara sebanyak 2.050 juta ton di bawah permukaan bumi dan 778 juta ton untuk tambang terbuka.

Pembukaan tambang Cumbria sebenarnya sudah mengantongi izin dari Cumbria County Council pada 2021. Mereka akan menggunakan wilayah Woodhouse Colliery dengan produksi batu bara kokas mencapai 2,5 juta ton.

Wilayah tambang batu bara yang masih aktif di InggrisFoto: Departemen Bisnis, Energi, dan Strategi Industri Inggris
Wilayah tambang batu bara yang masih aktif di Inggris

Cumbria akan menambah daftar tambang batu bara yang masih beroperasi di Inggris Raya. Berikut daftar beberapa tambang batu bara di Inggris Raya:


1. Glynneath, South Wales

Produksi diperkirakan mencapai 3,5 juta ton batu bara dengan kualitas terbaik yakni anthracite. Cadangan saat ini diperkirakan masih mencapai 1 juta ton.

2. Tairgwaith, South Wales

Beroperasi sejak 2005 dan menghasilkan batu bara sebanyak 5.000-7.000 ton per minggu.

3. Coelbren, South Wales

Sempat ditutup pada 2016, tambang ini beroperasi kembali pada 2019. Cadangan batu baranya diperkirakan mencapai lebih dari tiga juta ton.

4.  Seaton Burn, Tyne and Wear

Mampu menghasilkan batu bara sebanyak 3,4 juta ton.

5. Cramlington, Northumberland

6. Consett, County Durham

Menghasilkan batu bara sebanyak 500.00 ton dan operasinya baru saja berakhir pada 2021.

7. West Lothian, Skotlandia

Diperkirakan mampu menghasilkan batu bara sebanyak 1,5 juta ton. Masih mempekerjakan 150 penambang.

8. Ayrshire, Skotlandia

Memproduksi batu bara sebanyak 750,999 ton per tahun.

9. Merthyr Tydfil, South Wales

Tambang ini adalah penyuplai utama Tata Steel.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular