Hubungannya Sudah Lengket! China Jatuh, RI Ikut Terseret

News - MAIKEL JEFRIANDO, CNBC Indonesia
06 December 2022 10:22
Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan dalam acara Foto: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan dalam acara "Global Economic Challenge and Development in the Post-Pandemic Era" di Jakarta, Rabu (21/9/2022). (Tangkapan layar CNBC Indonesia TV)

Badung, CNBC Indonesia - Hubungan China dan Indonesia terbilang 'mesra'. Terutama dalam beberapa tahun terakhir di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baik untuk perdagangan maupun investasi.

Hal ini akhirnya membuat perekonomian antar kedua negara cukup bergantung, Dalam situasi sekarang, ketika ekonomi China alami perlambatan, maka Indonesia harus terkena imbasnya.

"China adalah trading partner utama kita dan sangat penting," ungkap Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara di sela-sela acara Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED), Badung, Bali, Selasa (6/12/2022)

Perekonomian China diperkirakan akan mencatat kinerja terburuk dalam hampir 5 dekade terakhir. Penyebabnya, datang dari dalam dan luar negeri.

Survei terbaru dari Reuters yang melibatkan 40 ekonom menunjukkan perekonomian China diperkirakan tumbuh 3,2% di 2022, jauh di bawah target pemerintah 5,5%.

Nomura memangkas proyeksi PDB China 2022 menjadi 2,8% saja. Untuk tahun depan, PDB diperkirakan tumbuh 4%, dipangkas dari proyeksi sebelumnya 4,3%.

Riset terbaru UOB juga menunjukkan pelemahan ekonomi yang akan terjadi di China berlangsung cukup lama. Negeri Tirai Bambu tersebut memberikan andil besar terhadap turunnya perekonomian banyak negara dan dunia secara keseluruhan.

Jika tidak memperhitungkan tahun 2020, ketika dunia dilanda pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19), maka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tersebut menjadi yang terendah sejak 1976. Pada 2020 lalu, PDB China tumbuh 2,2% saja, tetapi hal yang sama juga melanda dunia.

"China sudah bergerak dari 10 tahun pertumbuhan China yang tinggi sekali, sekarang diwarnai dengan 0 covid policy, china ada dinamika yang perlu diperhatikan," jelas Suahasil.

Negeri Tirai Bambu tersebut merupakan pasar ekspor terbesar Indonesia, nilainya sepanjang Januari - Oktober sebesar US$ 51,5 miliar dan berkontribusi 22,3% dari total ekspor.

Patut diketahui, China bukan hanya pasar ekspor terbesar Indonesia, tetapi juga sebaliknya. Impor dari negara pimpinan Presiden Xi Jinping ini tercatat nyaris 34% dari total impor Indonesia, paling besar dibandingkan negara lainnya.

Suahasil mengharapkan ekonomi China segera pulih sehingga memberikan dampak positif terhadap Indonesia. Pada sisi lain, pemerintah terus mendorong hilirisasi agar menciptakan nilai tambah yang lebih baik.

"Kita ingin barnag ekspor yang makin lama makin hiliir, yang diolah di dalam negeri dan diekspor," tegasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Tak Cuma AS, Suramnya China Juga Bikin Sri Mulyani Was-was


(mij/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading