Lapor Pak Jokowi! Ini Saran Agar RI 'Selamat' Dari China

News - Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
06 December 2022 08:55
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping di Hotel Apurva Kempinski Bali, pada Rabu, 16 November 2022. Dalam sambutannya, Kepala Negara menyampaikan apresiasi atas kehadiran Presiden Xi di KTT G20 Bali yang juga merupakan kunjungan luar negeri pertama setelah kembali terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai.  (Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden) Foto: Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping di Hotel Apurva Kempinski Bali, pada Rabu, 16 November 2022. Dalam sambutannya, Kepala Negara menyampaikan apresiasi atas kehadiran Presiden Xi di KTT G20 Bali yang juga merupakan kunjungan luar negeri pertama setelah kembali terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai. (Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi China yang memburuk saat ini memberikan sinyal bahaya bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu merespon ini dengan mencari destinasi mitra dagang baru sekaligus menghidupkan mesin pertumbuhan ekonomi lainnya.

Demikian diungkapkan Direktur Program INDEF Esther Tri Astuti kepada CNBC Indonesia, Senin (5/12/2022).

Menurutnya, penurunan ekonomi China akan menularkan kondisi yang sama pada perekonomian Indonesia. Mengingat kuatnya interdependensi perdagangan antar kedua negara, terlebih banyaknya investor Indonesia yang berasal dari China.

"Kalau menurut saya, kalau China itu menurun ya pasti juga akan menurun juga ke Indonesia karena kita kan banyak investor dari China, kemudian kita dagang ekspor impor dari China, sehingga kalau menurut saya berpengaruhlah ada contagious efek di sini antara pelemahan China ke Indonesia," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Senin (5/12/2022).

Lebih lanjut, Esther mengingatkan pemerintah agar tidak hanya mengandalkan konsumsi, namun juga meningkatkan ekspor dan tingkat investasi. Cara ini dapat dilakukan pemerintah untuk merespon bahaya ekonomi China yang tengah menghantui perekonomian Indonesia.

"Kalau dari pemerintah yang harus dilakukan yang pertama tadi kita tidak rely on consumption, jadi kita harus aktifkan mesin-mesin pertumbuhan tidak hanya pada konsumsi tapi dari investasi, kemudian dari ekspor," ujarnya.

"Nah kalau China melemah kita harus cari destinasi ekspor negara lain yang potensial tidak hanya China, kita juga bisa encourage negara-negara lain yang mau gandeng Indonesia gitu, " tambahnya.

Ia mengatakan sebenarnya banyak negara yang ingin berinvestasi di Indonesia. Oleh karena itu, minat tersebut juga harus disambut baik dengan sejumlah kemudahan investasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan konsistensi dari regulasi, kemudahan perizinan, dan biaya melakukan bisnis yang rendah.

"Jangan sampai investasi itu disambut dengan biaya produksi yang tinggi," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Tak Cuma AS, Suramnya China Juga Bikin Sri Mulyani Was-was


(mij/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading