Internasional

Fakta-Fakta Pemilu Malaysia: Buntu hingga Raja 'Turun Gunung'

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Kamis, 24/11/2022 16:50 WIB
Foto: Anwar Ibrahim dilantik sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia. (AFP/MOHD RASFAN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan Perdana Menteri (PM) baru Malaysia mencapai final. Hari ini, Kamis (24/11/2022), Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah resmi menunjuk Anwar Ibrahim sebagai PM baru.

Keputusan Raja diambil setelah dirinya mengumpulkan sembilan sultan penguasa negeri itu. Anwar sendiri akan dilantik pada hari yang sama, pada sore hari waktu setempat.

Lalu bagaimana awalan hingga akhirnya Anwar ditunjuk sebagai PM baru? Berikut fakta-fakta pemilihan PM baru Malaysia yang dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber.


Tak Ada Pemenang Pemilu Mayoritas

Sulitnya penentuan PM baru Malaysia terjadi karena pertama kali dalam sejarah, pemilu menghasilkan parlemen menggantung. Tak ada satu partai pun yang mendapat suara mayoritas di parlemen.

Koalisi Pakatan Harapan (PH) yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim memenangkan 82 kursi. Partainya masih membutuhkan dukungan dari 30 anggota parlemen lagi untuk mengamankan 112 kursi.

Di sisi lain, saingannya, koalisi Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin oleh mantan PM Muhyiddin Yassin, memenangkan 73 kursi. Sementara koalisi Barisan Nasional (BN), yang didominasi oleh UMNO, di urutan ketiga dengan 30 kursi.

Tak Mau Berkoalisi dengan Anwar

Sementara itu, meski memiliki suara dominan, tak ada yang mau berkoalisi dengan Anwar Ibrahim. Baik Muhyiddin dan UMNO menolaknya.

PN dilaporkan melakukan lobi politik ke sejumlah partai lainnya. PM saat ini Ismail Sabri mengumumkan di Twitter bahwa Barisan Nasional tidak akan bergabung dengan koalisi apa pun dan tetap menjadi oposisi.

Saling Klaim Kemenangan

Sementara itu, Anwar Ibrahim mengklaim telah mendapat dukungan yang cukup untuk membentuk pemerintahan, namun dia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Begitu pula Muhyiddin Yassin yang mengungkapkan klaim serupa.

Mahathir Kalah Telak

Sementara itu, Mahathir Mohamad menerima kekalahan telak. Partai yang mengusungnya Pejuang Tanah Air berada di posisi buncit.

"Pejuang Tanah Air yang mengganti Gerakan Tanah Air (nama partai sebelumnya) kalah dalam PRU (pemilu) ke-15," tulisnya melalui akun @chedetofficial, di Twitter, dikutip CNBC Indonesia.

"Saya sebagai ketua Pejuang sedih. Tetapi saya terima pilihan rakyat," ujarnya.

Ia pun berharap partai yang menang akan segera bisa membentuk pemerintahan baru. Ia pun berdoa agar negaranya pulih, tidak siapa pun yang menjadi PM-nya.

"Saya akan fokus menulis tentang sejarah dan kegiatan di tanah air," tambah pria 97 tahun itu.

Raja "Turun Gunung"

Sementara itu, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dilaporkan akan mengadakan pertemuan darurat dengan sembilan sultan penguasa di negara itu hari ini Kamis.

"Raja akan akan bertemu sesama penguasa pada pertemuan khusus di Istana Negara besok (24 November)," tulis media Malaysia, The Star, kemarin.

"Dipahami bahwa Yang Mulia akan meminta pendapat para penguasa tentang kebuntuan dalam pembentukan pemerintahan federal," tambahnya.

Pertemuan akan berlangsung 10.30 waktu setempat. Kemungkinan waktu pembicaraan selama tiga jam.

Polisi Antisipasi Chaos

Aparat kepolisian di Malaysia dilaporkan menjaga ketat wilayah-wilayah strategis di negeri itu. Penghalang jalan bahkan terlihat dipasang di banyak titik di Negeri Jiran.

Pemeriksaan juga diperketat. Hal ini terkait situasi politik yang memanas pasca pemilihan umum (pemilu) yang tak mampu menunjuk perdana menteri (PM) baru.

"Pendirian pos ini merupakan bagian dari upaya untuk mencegah kejahatan ... untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Acryl Sani Abdullah Sani dikutip dari Malay Mail.

"Masyarakat diminta untuk bekerja sama dalam mematuhi instruksi yang diberikan di setiap pos pemeriksaan," tambahnya lagi.

Anwar Jadi PM Baru

Setelah melakukan pertemuan dengan sembilan sultan penguasa di negeri itu, Raja Malaysia menunjuk Anwar sebagai PM baru.

"Seri Paduka Baginda telah memberi perkenan untuk melantik Yang Terhormat Dato' Seri Anwar Ibrahim, sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia ke 10," bunyi pernyataan Istana Negara dalam bahasa Melayu.

Datuk Seri Anwar Ibrahim pun akhirnya resmi dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia setelah mengucapkan sumpah di Istana Negara.

Anwar Ibrahim mengucapkan sumpah di depan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al- Mustafa Billah Shah.

Pelantikan ini merupakan akhir 'drama' pemilu Malaysia yang menyedot perhatian publik beberapa hari terakhir.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kelelahan, Sultan Brunei Dirawat di Malaysia