RI Ketiban Durian Runtuh di KTT G20 Bali, Nih Rinciannya!

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
17 November 2022 06:00
Dalam rangka penyelenggaraan G20 dan B20 di Bali, Menteri Basuki menjadi saksi penandatanganan kontrak kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Turki di Nusa Dua, Bali, pada Senin (14/11). (Dok.PUPR)
Foto: Dalam rangka penyelenggaraan G20 dan B20 di Bali, Menteri Basuki menjadi saksi penandatanganan kontrak kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Turki di Nusa Dua, Bali, pada Senin (14/11). (Dok.PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Momentum Presidensi G20 Indonesia  yang berlangsung di Bali pada tahun ini dimanfaatkan untuk mencari peluang kerja sama oleh pemerintah dan kalangan dunia usaha.

Banyak negara menyatakan minat mereka untuk bergabung dalam proyek strategis Indonesia, mulai dari sektor transportasi, energi hingga pembangunan jalan tol.

Berikut berbagai proyek yang disepakati dalam KTT G20 yang dirangkum CNBC Indonesia, Kamis (16/11/2022):

Moda Raya Terpadu (MRT)

Momentum Presidensi Indonesia dalam KTT G20 tahun ini memang dimanfaatkan untuk mencari peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi dengan banyak negara. (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan hal ini dilakukan untuk menjajaki pendanaan kreatif agar tidak lagi bergantung pada dana terbatas dari APBN.

"Sebagaimana amanat bapak Presiden bahwa pengembangan angkutan massal perkotaan seperti MRT Jakarta sangat penting untuk terus dilakukan. Saat ini DKI Jakarta dinilai sebagai kota yang cukup representatif untuk percontohan pengembangan angkutan massal perkotaan," kata Budi dikutip Rabu (16/11/2022).

Suasana proyek pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) fase 2A di stasiun Monas Jakarta, Selasa (20/9/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)Foto: Suasana proyek pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) fase 2A di stasiun Monas Jakarta, Selasa (20/9/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Indonesia berhasil menggaet Jepang, Inggris, dan Korea Selatan (Korsel) dalam proyek pembangunan MRT di Jakarta. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) dengan tiga negara tersebut di Bali, Senin (14/11/2022) yang disaksikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Adapun kerja sama proyek dengan Jepang kedua negara sepakat untuk melanjutkan pembangunan MRT Jakarta East-West Line Phase 1 Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria. Dengan Inggris, kedua negara sepakat untuk mengembangkan proyek MRT Jakarta East-West Fase I dan proyek LRT Jakarta dengan pendanaan sebesar US$ 1,25 miliar. Dengan Korsel, kerja sama akan dilangsungkan terkait pembangunan MRT Fase 4 Fatmawati-Kampung Rambutan.

Tol Trans-Sumatera

Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Turki menandatangani kontrak kerja sama Pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatra di Bali, Senin (14/11/2022). Penandatanganan MoU(Memorandum of Understanding/ Nota Kesepahaman) dilakukan olehDirektur Operasi III PT Hutama Karya Koentjorodengan Wakil Presiden Dewan Direksi ERG Insaat Ticaret ve Sanayi Mustafa Sani Erbilgin yang disaksikan langsung oleh Menteri PUPR BasukiHadimuljono.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memanfaatkan waktu libur nasional Hari Wafat Isa Al-Masih, Jumat (15/4/2022) dengan meninjau Jalan Tol Trans Sumatera ruas Tol Lampung hingga Palembang. (Dok: PUPR)Foto: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memanfaatkan waktu libur nasional Hari Wafat Isa Al-Masih, Jumat (15/4/2022) dengan meninjau Jalan Tol Trans Sumatera ruas Tol Lampung hingga Palembang. (Dok: PUPR)

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra Satmawidjaja mengatakan alasan Turki menjadi negara mitra pada proyek ini dikarenakan Turki berpengalaman dan memiliki penguasaan teknologi yang baik dalam pembangunan jalan tol.

"Sangat tepat Indonesia bekerja sama dengan Turki untuk terus melanjutkan pembangunan Tol Trans-Sumatra. Untuk itu kami berharap, MoUini tidak berhenti sampai disini, tetapi dapat menghasilkan output dan dampak yang nyata bagi Indonesia," tutup Endra, dalam keterangan Selasa, (15/11/2022).

Proyek Transisi Energi

Indonesia mendapatkan pendanaan proyek berbasis energi terbarukan dalam mendukung pengembangan kendaraan listrik, teknologi, hingga pemensiunan PLTU dari negara G7 senilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 311 triliun (asumsi kurs Rp 15.564 per US$). Hal ini dilakukan dalam rangka mempercepat pelaksanaan transisi energi di Indonesia.

Kabar baik ini disampaikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (15/11/2022).

"Bersama kita memobilisasi US$ 20 miliar dalam pengembangan EBT dan mendukung transisi energi untuk menjauhi batu bara," ungkapnya saat KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022).

RI Dapat Foto: RI Dapat "Kucuran Dana" Rp 311 T Dari Biden & G7 (CNBC Indonesia TV)
RI Dapat "Kucuran Dana" Rp 311 T Dari Biden & G7 (CNBC Indonesia TV)

Selain itu,Climate Counselor to The Secretary at US Department of The Treasury Jepang dan AS serta Norwegia dalam enam bulan ke depan akan membantu Indonesia membuat rencana investasi komprehensif dalam payung Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE).

Proyek Pemensiunan PLTU

PT PLN (Persero) mendapat dukungan dari Asian Development Bank (ADB) untuk rencana pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) melalui skema Energy Transition Mechanism(ETM). Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PLN dan ADB terkait penjajakan pensiun dini PLTU pertama yang dimiliki produsen listrik swasta (IPP) yaitu PLTU Cirebon-1 melalui skema ETM.

Penandatanganan dilakukan pada saat peluncuran ETM Country Platform di Nusa Dua, Bali pada Senin (13/11) lalu yang dihadiri Presiden ADB Masatsugu Asakawa, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Presiden Direktur Cirebon Electric Power (CEP) Hisahiro Takeuchi, dan CEO Indonesia Investment Authority (INA) Ridha D. M. Wirakusumah.

Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengatakan, dalam nota kesepahaman tersebut, ADB sepakat untuk membuka diskusi perihal upaya mempercepat penghentian PLTU Cirebon-1 berkapasitas 660 megawatt (MW) milik CEP di Jawa Barat. Kolaborasi ini bertujuan untuk mencapai pengurangan emisi CO2 melalui model yang dapat ditiru dan diterapkan ke IPP lain di Indonesia serta daerah lain di Asia Pasifik dan sekitarnya.

Setelah kesepakatan tercapai di antara para pihak, ADB memberikan fasilitas pensiun dini dalam bentuk senior debt dengan syarat tenor perjanjian jual beli listrik antara CEP dan PLN akan dipersingkat melalui ETM.

"Langkah ini sebagai komitmen ADB untuk mewujudkan wilayah Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, sambil melanjutkan upayanya untuk memberantas kemiskinan ekstrem. ETM juga memberikan contoh bagi negara lain untuk menempa jalan menuju target nol emisi. Di masa mendatang, ADB berkomitmen untuk mendukung upaya ini di seluruh Asia, dan Pasifik," jelasnya.

Proyek Bisnis Hidrogen dan Amonia

PT Pertamina (Persero) dan perusahaan energi dan bahan kimia terbesar asal Arab Saudi, Saudi Aramco, menyepakati kerja sama proyek penyediaan hidrogen dan amonia. Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antar kedua perusahaan yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, dan Senior Vice President Downstream Aramco Mohammed Y. Al Qahtani pada B20 Summit 2022 di Bali, Senin (14/11/2022).

Doc PertaminaFoto: Doc Pertamina
Doc Pertamina



Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan alasan pengadaan proyek ini dikarenakan Indonesia yang masih bergantung pada bahan bakar fosil. Hal tersebut menjadi riskan mengingat transisi energi tidak boleh membahayakan ketahanan dan keterjangkauan energi.

"Karena itulah Pertamina mengembangkan program dekarbonisasi melalui CCUS (Carbon Capture, Utilizatin & Storage). Hidrogen dan Amonia diharapkan memainkan peran kunci dalam ekonomi netral iklim di masa depan, memungkinkan pembangkit listrik bebas emisi, transportasi berat, pemanasan dan proses industri," jelasnya, dikutip dari keterangan resmi Pertamina, Selasa (15/11/2022).

Nota kesepakatan tersebut juga melibatkan studi kelayakan yang bertujuan untuk menilai kemungkinan kerja sama pengembangan amonia dan hidrogen bersih, termasuk potensi penangkapan, pemanfaatan, serta penyimpanan karbon (CCUS) pada lokasi yang disepakati.

Proyek Bisnis Kilang Tuban

Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE), Subholding New & Renewable Energy Pertamina bersama perusahaan listrik asal Arab Saudi, ACWA Power resmi menandatangani Joint Development Agreement (JDA) terkait penyediaan pembangkit tenaga listrik, uap, dan air pada proyek Grass Root Refinery and Petrochemical (GRR&P) Tuban, Jawa Timur. Penandatanganan JDA ini dilakukan oleh CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan CEO ACWA Power Paddy Padmanathan dalam acara B20 Summit di Bali pada Minggu (13/11/2022).

Proyek inidibangun dengan tujuan untukmemenuhi kebutuhan dari GRR&P Tubanyang berlokasidi Tuban, Jawa Timur.Dari perjanjian tersebut, disepakati kerja sama yang meliputi pengembangan pembangkit listrik kapasitas 575 Mega Watt (MW), pembangkit uap berkapasitas 3.288 ton per jam, dan desalinasi air dengan kapasitas 12.000 ton per jam.

"Kerja sama ini sangat strategis, di mana Pertamina NRE akan mengambil bagian dalam mendukung proyek GRR&P Tuban yang memegang peran penting untuk membangun ketahanan energi nasional. Kami sangat antusias untuk memberikan dukungan melalui penyediaan solusi rendah karbon," ungkap Dannif, dikutip dari keterangan resmi Pertamina, Senin (14/11/2022).


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nih! Deretan Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia Kumpul di Bali

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular