
Deklarasi Pemimpin Negara KTT G20 Disusun, Ini Bocorannya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan digelar di Bali pada November 2022. Deklarasi Pemimpin Negara yang berisikan sederet isu penting mulai disiapkan dalam pertemuan ketiga Sherpa G20 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengungkapkan, Sherpa Track merupakan salah satu workstream dalam G20 selain Finance Track. Sherpa Track membahas tantangan global dan berbagai isu ekonomi (non-finansial), untuk mencari solusi dan memberikan rekomendasi atas agenda dan isu prioritas G20. Adapun pilar utama Presidensi G20 Indonesia yakni Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi Berbasis Digital, dan Transisi Energi.
"Selain unsur Pemerintah, Indonesia juga secara aktif melibatkan kelompok non-pemerintah yang tergabung dalam G20 Engagement Groups. Tujuannya antara lain untuk memastikan bahwa proses pembahasan mengenai upaya pemulihan ekonomi bersifat inklusif dengan memperhatikan masukan dari kelompok di luar Pemerintah selaku stakeholders dan pelaku utama pertumbuhan ekonomi," jelas Susiwijono dalam siaran pers, Selasa (27/9/2022)
Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia sendiri terdiri dari 12 Working Groups (WG) yakni Agriculture; Digital Economy; Education; Employment; Tourism, Development, Energy Transition; Environment & Climate Sustainability; Anti Corruption; Trade, Investment & Industry; Health; serta Empower (Initiative). Selain itu juga terdapat 10 Engagement Groups (EG) yakni Business 20; Civil 20; Science 20; Think 20; Labor 20; Woman 20; Urban 20; Youth 20; Parliament 20; dan Supreme Audit 20.
Peran Sherpa Track sangat vital khususnya dalam mengoordinasikan seluruh Working Groups dan Engagement Groups di bawah koordinasinya. Sherpa G20 merupakan perpanjangan langsung dari Kepala Negara/ Kepala Pemerintahan yang akan mendiskusikan berbagai isu non-keuangan dan membahas isu keuangan untuk menjadi bahan masukan dalam penyusunan Leaders' Declaration.
Selain Working Group dan Engagement Group tersebut, Sherpa Track juga mengadakan berbagai kegiatan lainnya, seperti Culture and Creative Economy, Research and Innovation Ministers' Meeting, Side Event, dan Joint Ministerial Meeting yang merupakan bentuk kerja sama antar kementerian dan lembaga.
"Presidensi G20 Indonesia sendiri menyelenggarakan total 437 events, yang terdiri dari 184 pertemuan resmi dan 253 Side Events dan Road to G20, seperti acara kita di Yogya ini yaitu pertemuan di tingkat Sherpa. Sedangkan acara puncaknya yaitu KTT G20 akan diselenggarakan di Bali pada 15-16 November mendatang," jelasnya
Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk memimpin negara maju dan berkembang dalam dalam pembahasan berbagai isu dan proses pemulihan ekonomi global. Presidensi G20 Indonesia juga menunjukkan peran aktif dan kepemimpinan Indonesia di forum global, memperkuat citra positif, dan membangun kepercayaan internasional terhadap perekonomian nasional, menjadi sarana showcasing atas kemajuan pembangunan Indonesia serta pelaksanaan reformasi struktural, dan meningkatkan daya tarik investasi.
"Sebagai Presidensi, Indonesia akan memiliki posisi yang sangat strategis, dalam mengarahkan agenda global untuk mencari solusi nyata, atas sejumlah isu strategis dan agenda prioritas di tingkat global. Selain itu, penyelenggaraan berbagai events juga membantu mendorong pemulihan perekonomian nasional, terutama di sektor akomodasi, transportasi, makanan dan minuman, serta ekonomi kreatif," paparnya.
"Kami berharap Pertemuan ketiga Sherpa G20 ini dapat berjalan lancar, dan menghasilkan output sesuai dengan yang sudah kita targetkan, sehingga berkontribusi nyata bagi penyelesaian berbagai permasalahan global, dan juga bermanfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia," tutup Susiwijono.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sah! Indonesia Terapkan Pajak Minimum Global 15%